Polri Gelar Sidak, Respon Sorotan Presiden Atas Tingginya Harga Bawang dan Gula
Jurnal123.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan sektor industri. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya harga bawang merah dan gula pasir, pada Rabu (13/5/2020) kemarin.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Kamis (14/5)2020 mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan sektor industri. Hal itu setelah Presiden Joko Widodo menyoroti tingginya harga bawang merah dan gula pasir, pada Rabu (13/5/2020) “ Satgas Pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga,” ujarnya.
Selanjutnya, Argo menegaskan Satgas Pangan yang berada di setiap polda juga mulai menggelar operasi pasar. Rangkaian kegiatan tersebut, kata Argo, dilakukan agar tidak ada oknum yang melakukan penimbunan bahan pokok. “Juga sekaligus untuk memperlancar proses distribusi sampai ke pasar tradisional dan ritel. Pada prinsipnya, Polri mengamankan kebijakan pemerintah,”tegasnya.
Dari data yang dihimpun, Presiden Joko Widodo saat membuka rapat kabinet terbatas melalui keterangan tertulis Rabu (13/5)2020 mengungkapkan dan.
menyoroti harga bawang merah dan gula pasir yang masih tinggi menjelang hari raya Idul Fitri. Ia menyoroti harga nasional bawang merah rata-rata masih di angka Rp 51.000 per kilogram. “Masih jauh dari harga acuan bawang merah, yaitu Rp 32.000,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menandaskan adapun gula pasir saat ini masih Rp 17.000 sampai Rp 17.500 per kilogram. Padahal, harga eceran tetap seharusnya hanya Rp 12.500. Ia menyebutkan, ada tiga kemungkinan yang menyebabkan harga dua komoditas tersebut melambung. “Pertama, masalah di rantai distribusi. Kedua, stok yang kurang sehingga terjadi kelangkaan yang berimbas pada kenaikan harga,” tandasnya.
Jadi, Jokowi membeberkan kemungkinan terakhir adalah oknum yang bermain harga. Maka dari itu, Jokowi meminta instansi terkait melakukan pengecekan ke lapangan. “Atau memang ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar. Saya minta dicek di lapangan, dikontrol sehingga bisa terkendali,” bebernya.(Vecky Ngelo)