Gubernur Anies Akui Penyebaran Virus Corona Jangkau Hampir Semua Kecamatan di Jakarta
Jurnal123.com – Penyebaran Virus Corona terjadi secara masif diseluruh daerah di Indonesia. Termasuk yang terjadi di Ibukota Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui penyebaran virus corona khususnya di ibu kota sangat pesat dalam seminggu terakhir.
Orang nomor satu di Jakarta ini menyebut, sampai Jumat (13/3/2020), hampir seluruh kecamatan di Jakarta telah terpapar virus asal Wuhan, Tiongkok itu.
Meski tak menyebut secara rinci, Anies mengatakan hampir setiap kecamatan terdapat kasus corona.
Baik itu pasien yang masuk kategori pemantauan, pengawasan, ataupun positif.
“Sebarannya cukup luas, beberapa hari lalu di wilayah selatan,” ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020) kemarin.
“Hari ini (kemarin, Red) sudah menyebar di semua tempat. Bahkan hampir semua kecamatan ada kasus sekarang,” sambung dia.
Meski demikian, Anies mengajak masyarakat tak panik.
Ia pun berjanji bakal langsung bergerak cepat mencegah penyebaran virus itu.
“Kita tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kita memiliki kewajiban untuk melindungi semua,” terang dia.
“Penting sekali bagi kita untuk bergerak cepat dan lebih cepat lagi,” sambungnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengungkapkan pentingnya keterbukaan informasi mengenai kasus corona bagi masyarakat Jakarta.
Termasuk soal lokasi sebaran virus tersebut. Anies menunjukkan peta sebaran kasus corona di wilayahnya.
Dalam paparannya kepada awak media, ia memperlihatkan slide berisi titik-titik berwaena merah dan kuning. Warna merah artinya lokasi tempat tinggal pasien positif corona.
Kuning berarti pasien dalam pengawasan yang masih menunggu hasil tes.
Dari pantauan, titik merah itu berjumlah 17, sedangkan titik kuning ada 46.
Jika hal ini tidak ditangai dengan cepat, Anies menyebut, sebaran titik-titik tersebut akan terus bertambah dan mengancam warga Jakarta.
Untuk itu diperlukan penanganan cepat agar penyebaran virus corona tak semakin meluas.
“Penanganan ini makin efeltif bila kita mengetahui dimana saja orang-lrang yang terkonfirmasi positif Covid-19,” tuturnya.
Dua Kategori Pasien
Dalam data yang ditunjukan Anies, pasien virus corona dibagi menjadi dua kategori: pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19.
P
asien positif corona ditandai dengan titik berwarna merah, sedangkan PDP ditandai dengan warna kuning.
Jumlah titik yang ditunjukan Anies berjumlah 63 dengan rincian 46 titik berwarna kuning dan 17 lainnya warna merah.
Meski membuka data sebaran virus corona kepada publik, ia menyebut berapa jumlah pasien yang terinfeksi virus corona.
Berikut sebaran kasus corona di Jakarta hingga Jumat (13/3/2020):
Peta sebaran corona yang dibuat Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta Utara
1. Tanjung Priok (positif)
2. Penjaringan (positif)
3. Kelapa Gading (positif)
Jakarta Timur
1. Kramat Jati (positif)
2. Pulogadung (menunggu pemeriksaan)
3. Pasar Rebo (menunggu pemeriksaan)
4. Matraman (menunggu pemeriksaan)
Jakarta Pusat
1. Johar Baru (menunggu pemeriksaan)
2. Menteng (menunggu pemeriksaan)
Jakarta Selatan
1. Pancoran (positif)
2. Kebayoran Baru (positif)
3. Kebayoran Lama (positif)
4. Mampang Prapatan (positif)
5. Cilandak (positif)
6. Jagakarsa (menunggu pemeriksaan)
7. Setiabudi (menunggu pemeriksaan)
Jakarta Barat
1. Cengkareng (positif)
2. Kembangan (positif)
3. Kebon Jeruk (positif)
Di hadapan wartawan, untuk meminimalisir potensi kontaminasi virus corona, Anies memastikan seluruh tempat wisata dan hiburan milik Pemprov DKI ditutup selama dua pekan.
Hal ini menyusul jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona terus bertambah menjadi 69 orang.
“Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta akan ditutup selama dua minggu ke depan,” kata Anies.
“Itu artinya Ancol tutup, Ragunan rutup, Monas tutup, dan museum yang dipegang DKI juga tutup,” tambahnya menjelaskan.
Menurut Anies, penutupan tempat hiburan ini dilakukan untuk membatas kegiatan di luar ruangan yang kerap dilakukan masyarakat.Tak hanya itu, kebijakan ini juga dibuat untuk memgurangi interaksi antar warga.
Dengan demikian, Anies berharap, penyebaran virus corona dapat diminimalisir.”Tujuannya apa? Untuk meminimalkan kegiatan di luar ruangan terbuka yang penuh dengan warga,” kata dia lagi.
Anies menjamin seluruh pelayanan publik, seperti transportasi, puskesmas, kelurahan, kecamatan, hingga Balai Kota tetap beroperasi normal.
“Transportasi umum tetap berjalan,”ungkap Anies.
“Pelayanan masyarajat tetap berjalan seperti biasa.”
“Kelurahan, kecamatan, kemudian kantor wali kota, balai kota, puskesmas berjalan seperti biasa,” kata Anies.
69 Pasien Positif Corona
Sementara itu informasi terkini terkait wabah virus corona di Indonesia disampaikan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Yurianto menyebut sebanyak 35 pasien positif virus corona bertambah dari sebelumnya 34 pasien.
Sehingga total pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 69 orang pasien.
Dari informasi yang dibacakan, ada dua kasus yang masih berusia 2 tahun dan 3 tahun.
“Data yang saya berikan ini data tresing dari dua hari lalu, yang sebelumnya merilis 34 pasien dari berbagai daerah sehingga data tersebut (69 pasein,red) hingga tadi siang,” kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat 13/3/2020) kemarin.
Ia menambahkan, sebanyak 35 pasien baru ini merupakan hasil tresing dari pasiem positif sebelumnya.
“Ini mengambarkan kita harus melaksanakan tresing,” jelasnya.
Sebelumnya, Rabu (9/3/2020) sebanyak 34 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia.
Ada 1 WNA yang positif virus corona dinyatakan meninggal akibat kompliksi penyakit.Sedangkan, 3 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dua hari sebelumnya, dari 34 pasien yang dirawat, sebagian tertular dari orang asing ketika berada di luar negeri.
“Hari ini ada penambahan sejumlah 7 pasien, dengan kondisi rata-rata tampak ringan sedang.”
“Semuanya adalah imported case,” kata Achmad Yurianto Rabu (11/3/2020)
Kasus imported case mendominasi adanya corona di Indonesia, yakni 19 kasus. Orang dalam kategori ini diduga kuat tertular covid-19 ketika berada di luar negeri.
Pemerintah mengakui para pasien imported case sulit terdeteksi mengalami gejala virus corona ketika tiba di bandara.
Menurut Yurianto, hal tersebut terjadi karena mereka tidak mengalami demam tinggi.Sehingga lolos dari pemeriksaan thermal scanner, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Tiga Konser Internasional Batal
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta juga membatalkan sejumlah event bertaraf internasional di DKI Jakarta.
Ketua Tim Review Perizinan Benni Aguscandra menyebut, setidaknya ada empat acara besar ditunda untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Dari empat acara besar itu, tiga di antaranya merupakan konser musik bertaraf internasional.
“Untuk kegiatan-kegiatan acara musik yang mengundang pihak luar, sudah dengan senditi membatalkan, ada tiga,” ucap Benni, Kamis (12/3/2020).
Ketiga konser musik bertaraf internasional itu ialah Head in the Clouds, Babymetal, dan Foals Live in Jakarta.
Sedangkan, satu acara besar lainnya ialah lanjutan Liga 1 Indonesia antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya yang seharusnya digelar pada 7 Maret 2020 lalu.
“Terakhir adalah terkait dengan kemarin Persija melawan Persebaya juga ditunda,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI sendiri bakal terus mereview seluruh kegiatan yang digelar di Jakarta sebelum mengeluarkan izinnya.
Untuk itu, Benni mengaku, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan kepolisian untuk menilai risiko acara yang digelar itu.
“Kami terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengidentifikasi kegiatan yang risikonya tinggi,” tuturnya
“Kalau (acara) besar sudah empat yang ditunda dan yang bersangkutan juga menunda dengan sukarela,” sambung dia.(TRI)