Yenny Wahid : Beri Kesempatan Perempuan Duduki Jabatan Strategis di Garuda Indonesia
Jurnal123.com – Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Yenny Wahid, berharap tidak ada diskriminasi gender di Garuda Indonesia. Dia ingin pegawai perempuan bisa menduduki jabatan strategis di Garuda Indonesia di masa mendatang.
“Intinya, bahwa semua orang di Garuda harus merasa aman dan nyaman, dan mereka harus bekerja secara profesional dan dilindungi oleh aturan,” kata Yenny dalam konferensi pers Direksi dan Komisaris PT Garuda Indonesia, di Gedung Garuda Indonesia, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Artinya, tidak ada pegawai yang mengabdi lama, tapi tiba-tiba terkalahkan oleh pegawai baru yang cepat naik jabatan, tapi sebenarnya pegawai itu tidak memenuhi kualifikasi. Maka dari itu, Yenny berharap tidak ada lagi faktor suka dan tidak disukai dalam promosi pegawai. Melainkan betul-betul menggunakan kualifikasi berdasarkan kriteria yang jelas. “Spesifik yang perempuannya itu bahwa saya menginginkan tidak ada diskriminasi gender, tidak ada kejadian-kejadian yang dianggap diskriminasi gender, kasus-kasus pelecehan, dan sebagainya. Jadi semua setara. Awak kabin kita ada sekitar 3.600 orang, dan 90 persennya perempuan,” katanya.
Dia pun menyakini bahwa perempuan Indonesia itu hebat. Hanya saja belum ada banyak kesempatan untuk lebih berani berekspresi. “Tapi saya juga menguatkan agar perempuan-perempuan di Garuda kalau melihat ada peluang jangan ragu untuk mengambilnya, ini persoalannya perempuan itu suka ragu-ragu dalam mengambil peluang,” ujarnya.
Menurutnya, perempuan juga harus bisa menunjukkan kinerjanya. Tidak perlu ragu untuk mengembangkan kemampuan, dengan mengambil tantangan dan jabatan strategis lainnya di perusahaan.
Yenny sangat menyayangkan dengan adanya pelecehan yang dialami oleh awak kabin Garuda Indonesia yang sebenarnya mereka bekerja profesional, bermartabat, dan terhormat. Tapi malah mendapatkan perlakuan negatif, baik oleh penumpang, pihak perusahaan, maupun yang lainnya.
“Itu sangat melecehkan sekali pramugari Garuda Indonesia, satu kasus terjadi tapi yang kena semua, banyak sekali awak kabin kita yang profesional, perempuan-perempuan terhormat dan martabat, tapi mereka jadi korban pelecehan oleh penumpang, karena mereka dianggap semua imagenya sama,” jelasnya.(MER)