Budaya

Melalui Lomba dan Kompetisi Mengantar Kolintang ke Unesco


Tampak Kolintang diperkenalkan melalui Lomba dan kompetisi di Eperium Mall Pluit, tampak awal pembukaan dihadiri Dr. Ronny F Sompie yang juga Dirjen Imigrasi dan sejumlah Pengamat Kolintang dan Panitia, Sabtu(23/11) 2019.( Vecky Ngelo)

Jurnal123.com –  Dengan semangat mapalus menuju United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) atau badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani pendidikan keilmuwan dan kebudayaan, Kolintang  terus dipromosikan dan diperkenalkan secara nasional melalui berbagai lomba dan kompetisi  seperti kali ini digelar di Emporium Mall Pluit.

Kali ini Kerjasama Persatuan Insan Kolintang Nasional Indonesia dengan Eperum Mall Pluit dan para pendukung terus mendung hingga sukses ke Unesco.

Ketua Panitia  Emprium Kolintang Compotion,  Romy Ganap di temui di Emprium Mall Pluit di Jalan Pluit Selatan Raya Penjaringan,Jakarta Utara, Sabtu (23/11)2019 mengatakan kita pertama-tama berterima kasih kepad insan pers yang  sudah bisa meliput acara kami pada saat ini dengan adanya peran sarta dari pers acara kami ini pasti akan bisa didengar dari Sabang Sampai Merauke  karena musik Kolintang ini adalah musik yang berasal dari Sulawesi Utara khususnya Minahasa dan sudah punya aset bangsa Indonesia..” Jadi pertama-tama sebelum kita berjuang ke Unesco sebenarnya Kolintang ini sebelum ke Unisco merakyat dahulu di Indonesia. Tanpa kita harus ke Unisco masyarakat Indonesia belum kenal Musik Kolintang.Jadi kita mempererat dahulu Kolintang dengan masyarakat Indonesia, kemudian baru kita akan ekspos ke luar negeri melalui badan Luar negeri Unesco,”.ujarnya

Selanjutnya, Romy menjelaskan jadi itu salah satu kenapa acara ini juga kita laksana kan di daerah akan di daerah Jakarta Utara  di daerah Pluit karena disini lah komunitas yang belum terlalu paham untuk Kolintang. Dan disini tidak ada kita punya saudara-saudara ,maksudnya komunitas disini komunitas adalah komunitsa yang  jauh dari kolintang.” Itu kita juga bersama.Untuk itu kita bersama-sama dengan Pers juga bersama-sama juga mempublikasikan menyiarkan lacara ini semua bahwa ternyata musik Kolintang ini sanat enak di dengarsanat banyak komunitas itu dari saudara-saudara  kita suku china  itu ada yang tanya pelatihnya mereka ingin dilatih. Itu lah tujuan untuk melaksanakan di, untuk memberikan kepada masrarakat kita agara -acara bahwa kolintangitu adaah musik tradisional bangsa indonesia.kita akan ekspos keseluruh Pulau dari Sabang sampai Mauruke,” jelasnya..

Untuk itu, Romy merinci Panitya Pelaksana ini dibawah Naungan, Acara Kolintan gyang kita adakah di Emperium Pluit ini Mall ini adalah geberakan dari kami panitya yag pertama kalli, kami panitya terdiri dari 7 orang dan back up oleh Emperium Pluit Mall ,jadi disini kita bekerjasma dengan. Emperium Mall Agung Podomoro.” Jadi kalau kita bisa mensukskan  mendapatkan proyek lagi cara. ini berarti kita juga sudah  mensukseskan untuk kolintang ini lebih maju kedepan. Disini kita sebagai panitya sangat ter.ima kasih kepada Emperium Mall Pluit yang sudah memberikan kita kesempatan untuk mengadakan acara di tempat ini,” .rincinya.

Saat ditanya berapa  peserta,  Romy mengungkap peserta yang mendaftar sampai saat ini sudah 60  peserta dari pelosok , khususnya dari Indonesia bagian Timur,Sulawesi Utara ada juga dari pulau Jawa dan mereka antusian sekali untuk mengikuti acara ini walaupun dengan hadian yang mungkin terbatas tetapi mereka tidak perduli dengan hadiah mereka perduli dengan kolintang dan semangat mereka untuk bersama-sama menyanyi dengan kolintang.. ” Kategori  yang kita buka ada 5 Kategori  yaitu SD, SMP, SMA dan Mahasiswa, Ibu-ibu dan Profesional (Umum). Jadi jumlah hadian Total Rp 81 juta,” ungkapnya.

Jadi, Romy membeberkan  Kalau dari hadiah tidak terlalu besar tetapi untuk memperkenalkan kolintang kepada masyarakat indonesia. Untuk Lombah kita lakukan pada dua hari, untuk hari sabtu (23/11)2019  untuk kategori SD, SM, SMA dan Mahasiswa. Pada Minggu (24/12)2019 untuk Ibu-ibu dan Profesioanl (Umum). ” Sementara pada hari Minggu untuk Ibu-bu dan Profesional (umun)di lanjutkan serionial penutupan acara..  Ada yang ikut festival dia tidak mendapatkan hadiah dan dia cuma meramiakan kita dari panitya menyediakan sovenir dan menyediakan piagam untuk peserta,” bebernya…

Lebih lanjut, Romy menandaskan dari panitya mengucapkan terima kasih bagi peserta yang sudah datang dari berbagai daerah menurut kami ini adalah penghargaan yang besar bagi kami karena mereka  juga bisa datang mengikuti lombah kalau dilihat saya juga tidak bisa katakan apa dengan kata-kata ternyata para peserta semua bagus-bagus. ” Kami juga berteima kasih kepada pelatih kolintang sendiri yang sudah melatih anak-anak bangsa indoneisa sekarang lagi berlombah mencapai dan meraih kemenangan,” tandasnya.

Sementara itu pemerhati Kolintang, Mayjen (Purn) Lodewyk Pusung  mengatakan jadi yang pertama-tama kita perlu memberikan apresiasi kepada panitya  Emprium Kolintang Compotion ini , dimana ini  ide yang sangat berlian dan ide yang sangat luar biasa karena dengan mereka melakukan kegiatan kompetisi di tempat umum di Mall. “Ini merupakan promosi yang sangat luas untuk kita bisa meperkenalkan kolintang itu menusantara. Maka saya memberikan apresiasi betul kepada panitya,” ujanya.

Selanjutnya, Lodewyk menjelaskan  saya sebagai pemerhati kolintang terus terang saya punya misi yang besar untuk mengantar Kolinetang ini tercatat di Unisco , tetapi visi ini kita kita bangun bersama bekerja bersama untuk memcapai visi ini. “Karena akan percuma dia kalau saya sendiri memperjuangkan ini, maka dari itu saya berharap semua insan kolintang yang ada di Indonesia siapa saja dia yang menyenangi Kolintang mari kita bahu membahu untuk memajukan Kolintang ini agar dia diakui oleh Uninesco sebagai alat tradisional dari Minahasa Utara, Sulawesi Utara.,” jelasnya.

Untuk itu, Lodewyk mengungkapkan Kolintang ini kalau dikampung sana ini berasal dari daerah Lembean ,dari sana ini dibangun asal dari Baleposan, Baleposan itu berada di Desa Lembean. dari sana lah asal Kolintang itu.  Sekarang kita harus bersama-sama . Dan di Manado saya mau himbau mari sama-sama tidak usah kita ribut sendiri. mau mengakui dari mana-dari mana engga usah, kita cape hanya ribut didalam.. “Mari kita hadapi persaingan global  nanti, karena Kolintang ini,saya kira akan bersaing dengan brazil, ada beberapa benua di Afrika ini berbahaya kalau kita tidak siap.Ketiga, mellaui alat musik kolintang ini , kakalu kita majukan ini  sebagai aset pariwisata, saya bikin sanggar Minutin di kampung  itu untuk menampung limpahan pariwisata agar  kita bisa sajikan musik tradisional,” ungkapnya.

Seiring dengan itu, Lodewyk menandaskan kalau pemerintah sudah bersama-sama dan saya sudah laporan bahwa dari Minahasa Utara mereka sudah bekerjasama dan kemarin MOU dengan Politeknik di Manado . “Untuk bekerjasama dan mereka akan mengirim siswanya untuk   belajar kolintang dan memasak kue-kue trasional di kampung,” tandasnya..

Ditempat yang sama,Asisten General Manager Emprium Mall Pluit, Pricilia Moningka mengatakan kalau dari Empirum Mall  kita berharap dari ivent ini pertama kita ingin ada kontribusinya dalam pengembangan prestasi maupun dan  bahkan ivent kolintang. “kedua , Kita ingin mendukung kolintang menuju Unisco. Ketiga buat kami sendiri dengan ivent  seperti ini untuk memperkenalkan musik kolintang ini musik tradisional kita perlu membawa musik tradisional ini keruang publik,” ujarnya .

Selanjutnya, Pricilia menegaskan dalam hak ini mall pusat perbelanjaan dimana orang banyak tidak mengenal dan tidak tahu , tidak pernah lihat, tidak pernah dengar ataupun kalau pernah lihat dan pernah dengar itu tidak pernah mengetahui musik kolintang ini bisa ditampilkan dengan secara komersil.. ” Ibaratnya seperti sekarang ini .itulh yang kita ingin tercapainya. ySelanjutnng lainnya, kita berharap yang ada peningkatan pengunjung datang ke Emperium Mall Pluit selama lomba berlangsung,” tegasnya.

Jadi, Pricilia menandaskan  kita berharap dan bisa dibilang sebagai  bisa dikatakan terobosan yang kita harapkan bisa membuat semua mungkin pusat pebelajaan yang lain juga mengikuti., “Dan Eperium berharap tidak berhenti sampai disini , kita akan ada lagi-ada lagi , disesuai dengan agenda dan ketersedian tempat kita ini,” tandasnya. (Vecky  Ngelo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *