Jurnal123.com – Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan saat ini Indonesia menempati peringkat kesembilan dunia sebagai eksportir perhiasan.
Di komoditas perhiasan dunia, Indonesia disebut menguasai pangsa pasar lebih dari 4 persen.
“Ini menjadikan peluang bagi industri perhiasan untuk terus memperbesar produktivitas dan memperluas pasarnya sejalan dengan perekonomian yang stabil dan perbaikan iklim usaha kondusif,” paparnya dalam pembukaan Jakarta International Jewellery Fair 2019, JCC, Kamis (4/4/2019).
Gati menambahkan persaingan yang sekarang makin ketat membuat Kementerian Perindustrian fokus memacu kinerja industri padat karya berorientasi ekspor sektor industri perhiasan.
Negara-negara tujuan ekspor di antaranya Singapura, Swiss, Hong Kong, Amerika Serikat (AS) dan Uni Emirat Arab dengan porsi 93,02 persen dari total negara tujuan ekspor produk perhiasan Indonesia.
Kemenperin mencatat, nilai ekspor produk perhiasan Indonesia mencapai US 2,05 miliar atau Rp 28,7 triliun (kurs Rp 14.000) sepanjang tahun 2018.
“Kemenperin bertekad menjaga ketersediaan bahan baku sehingga keberlangsungan usaha di sektor industri perhiasan bisa berjalan terus.”
Karenanya, Kemenperin berupaya menjaga agar bahan baku perhiasan tidak dikenakan bea masuk.
Beberapa bahan baku yang dibutuhkan, di antaranya emas serta batu permata seperti berlian, zamrud, dan ruby.
Jakarta International Jewellery Fair 2019 diselenggarakan Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) selama 4-7 April 2019 di JCC.(TRI)
