Kapolri : Rapim TNI-Polri Ingin Samakan Persepsi Serta Cegah Konflik

Jurnal123.com – Rapim TNI-Polri 2019 dalam rangka menyamakan persepsi untuk menjaga situasi stabilitas kantimbmas.
Juga mewaspadai kemungkinan sengketa pasca pemungutan suara. Tidak hanya pilpres, tapi juga terutama pileg.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika Rapim TNI-Polri 2019 dalam rangka menyamakan persepsi untuk menjaga situasi stabilitas kantimbmas.
Termasuk agenda utama Pemilu 2019 yang dilaksanakan bulan April. Juga untuk mendorong, mengamankan, dan menberi kontribusi dalam program pembangunan pemerintah tahun 2019.
“Hadir semua pejabat Mabes Polri, Mabes TNI, kemudian Mabes Angkatan Darat, Laut, dan Udara, para panglima komando utama, Danjen Kopassus, dan Pangkostrad. Juga Panglima Armabar, Pangkohanud AU juga para Kapolda, Danrem serta beberapa stafnya,” kata Tito di PTIK/STIK Rabu (30/1/2019).
Acara ini dibuka presiden pagi tadi di istana dan diberikan arahan oleh Presiden dan Menko Polhukam. Lalu kemudian ada panel diskusi oleh KPU, Mendagri, Bawaslu, dan lainnya.
Juga pengarahan dari Menko Maritim dan terakhir pengarahan dari Kapolri dan Panglima TNI yang intinya—khusus untuk pemilu—agar setiap daerah memetakan kerawanan dan melakukan pencegahan jangan sampai terjadi aksi konflik, anarki, dan lainnya.
“Jadi semua wilayah agar bermitra. Kapolda dengan pangdam, danrem, kapolres dengan dandim, sekaligus menyiapkan langkah-langkah untuk pencegahan mendinginkan suasana. Mendorong semua pihak untuk melakukan plilkada damai dan melakukan langkah rencana kontijensi bila terjadi potensi konflik,” urainya.
Tito berharap kekuatan Polri dan TNI disinergikan di daerah masing-masing bila perlu dengan rayonisasi bila ada daerah yang perlu dukungan akan didukung dengan kekuatan disekitarnya.
Kemudian juga mewaspadai kemungkinan sengketa pasca pemungutan suara. Tidak hanya pilpres, tapi juga terutama pileg karena pileg selain kompetisi antar partai juga kompetisi antar caleg di satu partai.
“Ini juga ada kerawanan, ini juga harus bisa kita mitigasi dan kita tenangkan. Pencegahan, nomor satu kalau ada aksi anrkis ya kita pasti akan melakukan penegakan hukum,” tegasnya.
Tito mengimbau kepada seluruh tokoh masyarakat, media, semua partai, dan calon untuk mengedepankan cara-cara santun, lakukan positif kampanye tentang program dan keunggulan masing-masing.
“Kalau ada negative campaign sebatas tertentu masih bisa kita toleransi artinya kampanye tentang kelemahan pihak lain yang memang ada faktanya, supaya masyarakat paham dalam memilih nanti ada kelebihan dan kekurangan, yang akan dipilih, yang tidak boleh adalah black campaign, kampanye yang faktanya tidak ada, itu pidana,” lanjutnya.
Semua kekuatan untuk memonitoring dengan intelijen baik di darat dan di udara atau dunia cyber akan dillakukan secara maksimal untuk memonitor dan mengawasi.(Vecky Ngelo)