Hutang Indonesia Meningkat Menjadi Rp 3.444,82 Triliun

JURNAL123, JAKARTA.
Hingga akhir September 2016, total utang pemerintah pusat tercatat Rp 3.444,82 triliun. Naik Rp 6,53 triliun dibandingkan akhir Agustus 2016, yaitu Rp 3.438,29 triliun.

Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di akhir September 2016 adalah US$ 265,03 miliar, naik dari posisi akhir Agustus 2016 yang sebesar US$ 258,52 miliar.

Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir September 2016, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.701,03 triliun, naik dari akhir Agustus 2016 yang sebesar Rp 2.684,28 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 743,79 triliun, naik dari bulan sebelumnya Rp 754,01 triliun.

Demikian dikutip detikFinance, dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kamis (20/10/2016).

Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:

2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)

(DET)