IPW Bantah Adanya Isu Perpanjangan Kapolri
Jurnal123,Jakarta.
Gojang ganjing tentang beredarnya adanya perpanjangan masa jabatan kapolri Jenderal Badrodin Haitu belum ada persiapan yang berarti untuk mempesiapkan pergantiannya. Akhir-akhirnya justru muncul desas desus yang beredar isu menyesatkan ada perpanjangan waktu masa tugasya, ini bisa membuat kaderisasi kepemimpinan Polri bisa macet total. Harusnya untuk mengimbangi dinamika sosial masyarakat saat ini Polri perlu tampil lebih lincah, dengan kader-kader yang senantiasa berjiwa profesional dan modern.
Ketua Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane ketikai di temui, Sabtu (30/4) mngdatakan dan berharap, Presiden Jokowi yang memiliki hak preogatif dalam mengangkat Kapolri tidak memperpanjang masa jabatan Jenderal Badroeddin Haiti, yang akan pensiun Juli 2016 ini.”Sebab perpanjangan masa jabatan kepemimpinan yang sudah pensiun bukanlah tradisi Polri. Sejak reformasi praktis tidak ada perpanjangan masa jabatan bagi Kapolri yang sudah pensiun,”ujarnya.
Selanjtnya, Netta menegaskan dengan demikian, isu akan adanya perpanjangan masa jabatan adalah sebuah penyesatan bagi masa depan profesionalisme Polri. “Disebutkan, perpanjangan masa jabatan hanya membunuh sistem kaderisasi Polri yang sudah terbangun selama ini. Dengan diterapkannya sistem assesment bagi calon calon kepimpinan di kepolisian sejak 10 tahun terakhir, Polri sebenarnya punya banyak kader-kader terbaik,” tegasnya
Sesuai perkembangan, Netta menjelaskan dari kader-kader terbaik inilah bisa dipilih figur-figur yang punya integritas, dedikasi, pengalaman, prestasi, kepemimpinan, dan jaringan yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal, untuk kemudian dipilih menjadi pimpinan teratas kepolisian. “Dalam memilih calon Kapolri, Presiden Jokowi diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan,” jelasnya.
Untuk itu, Netta menandaskan ke depan Polri membutuhkan figur Kapolri yang bisa membangun enam hal dengan konsisten. “Yakni mampu membangun soliditas organisasi secara utuh, mampu membawa Polri makin profesional dan modern, mampu membuat Polri cepat merespon laporan masyarakat, mampu menjaga keamanan, mampu menumpas kejahatan kelas teri maupun kakap, dan mampu menumpas para penjahat yang berseragam polisi di internal kepolisian. Keenam hal ini diharapkan bisa berjalan maksimal dengan kemimpinan Kapolri baru pada Juli mendatang,” tandasnya. (VEK)