10 WNI Dibebaskan Abu Sayyaf
Jurnal123,Jakarta.
Upaya pembebasan 10 Anak bua kapal (ABK) Brama 12 adalah Warga Negara Indonesia Indoenesia (WNI) yang disandra Abu Sayyaf selama lima minggu akhirnya dibebaskan.
Pengamat terorisme UI, Ridwan Habib ketika di hubungi,Minggu (1/5) 2016 mengatakan dilepaskan ke 10 ABK tersebut merupakan keberhasilan pemerintah.”Ini keberhasilan pemerintahlah,” ujarnya.
Selanjutnya, Ridwan menegaskan dengan dibebaskannya 10 ABK, pemerintah bertindak cepat dan tidak lalai. “Buktinya 10 ABK dibebaskan dalam kurun waktu 33 hari.Kejadian serupa pernah terjadi pada 2005 lalu,” tegasnya.
Untuk itu,Ridwan menandaskan pada masa pemerintahan SBY itu, tiga WNI ABK Bonggaya 91 yang berbendera Malaysia disandera Abu Sayyaf di perairan Tawi-tawi Filipina selatan. Setelah 164 hari tiga ABK baru bisa dibebaskan.”Pemerintah bertindak cepat‎, ini kan 33 hari, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tahun 2005 butuh 164 hari. ini lebih cepat,” tandasnya.
Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan keberhasilan juga dapat dilihat dari keselamatan sandera dan penanganan pemerintah kepada keluarga.Komunikasi yang dilakukan dapat membuat keluarga 10 ABK yang ditinggalkan tenang dan percaya terhadap pemerintah.”Dari sisi komunikasi pemerintah dan keluarga lebih bagus, mereka lebih tenang, mereka tidak pernah melakukan upaya upaya yang membahayakan keselamatan jiwa WNI yang sekarang yang sudah bebeas. Ini prestasi,” jelasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan 10 ABK asal Indonesia dibebaskan Abu Sayyaf. Kepolisian Filipina menyebutkan ke 10 ABK tersebut dalam kondisi sehat saat dibebaskan.
Setelah pemeriksaan kesehatan kemudian mereka dijamu di rumah Gubernur Sulu Filipina, Abdusakur Tan. Mereka akan dibawa ke Zamboanga untuk diserahkan ke pihak kedutaan RI.
Berikut nama-nama 10 WNI tersebut:
1. Peter Tonsen Barahama asal Kelurahan Bukit Tempayan, Kecamatan Batu Aji, Batam
2. Julian Philip, warga Kelurahan Sasaran, Kecamatan Tondang Utara, Kabupaten Minahasa
3. Alvian Elvis Peti dari Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara
4. Mahmud, warga Kelurahan Telaga Biru, Banjarmasin, Kalimantan Selatan
5. Surian Syah asal Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara
6. Surianto, warga Gilireng, Wajo, Sulawesi Selatan
7. Wawan Saputra, warga Kelurahan Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kota Palopo
8. Bayu Oktavianto, warga Kelurahan Miliran Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
9. Rinaldi, warga Makassar, Sulawesi Selatan
10. Wendi Raknadian asal Kelurahan Pasar Ambacang, Padang, Sumatera Barat (VEK)