Nusantara

Anggota Santoso Etnis Uighur Masuk Indonesia Sebagai Turis

Kadivhumas Mabes Polru Brigjen Boy Rafli Ahmad
Kadivhumas Mabes Polru Brigjen Boy Rafli

Jurnal123,Jakarta.
Proses keberadaan orang etnis Uighur yang bergabung dengan kelompok Santoso yang srnantiss cukup lama bergabung.Kehadirannnya ternyata masuk ke Indoneisa dengan mengguna visa Wisata ,kehadiran nya memasuki jalur resmi, tapi perbuatannya masuk kedalam kelompok santoso dalambentul aksi teroris.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar ditemui di Mabes Polri, Rabu (27/4)2016 mengatakan, hingga saat ini polisi belum dapat memastikan berapa orang etnis Uighur yang bergabung dengan kelompok Santoso.”Mereka masuk ke Indonesia melalui jalur imigrasi, selayaknya turis yang berkunjung ke Indonesia.Mereka gunakan identitas resmi sebagaimana pengunjung,” ujarnya

Selanjutnya, Boy menegaskanMereka datang diketahui memegang paspor dan dia awalnya yang dalam konteks sebagai turis, bisa wisata, tapi melakukan aktivitas yang melenceng. “Ternyata, setelah sekian lama berada di Indonesia, belakangan diketahui bahwa tujuan utama mereka untuk bergabung dengan kelompok Santoso,” tegasnya.

Sesuai perkembangan, Boy menjelaskan sejauh ini, anggota etnis Uighur yang berhasil diringkus satuan tugas operasi Tinombala sebanyak enam orang.”Lima di antaranya ditangkap satgas dan satu diantaranya tewas ditembak. Penembakan etnis Uighur ini dilakukan karena dia mengacungkan parang kepada anggota satgas.”Ketika diminta meletakkan parang, dia malah menyerang dan dilakukan penembakan,” jelasnya..

Untuk itu,Boy mengakui pihak imigrasi tidak bisa secara langsung mendeteksi mana turis yang melebihi ijin tinggal kunjungan. Oleh karena itu, di anggap pengawasan terhadap orang asing yang berkunjung ke Indonesia harus diperketat,”Pengawasan orang asing perlu kita tingkatkan lagi, dalam artian jangan sampai mereka gampang melakukan aktivitas seperti itu di negara kita,” akunya(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *