Operasi Tinombala Lanjut, Kapolda Sulteng Ditugaskan Tangkap Santoso Cs
JURNAL123, JAKARTA.
Keinginan aparat keamanan untuk menuntaskan adanya gangguan keamanan didalam negeri terhendus dipimpin Santoso yang diduga kuat ada hubungan dengan teroris, terus berkembang di beberapa daerah seperti di Bima,Medan dan yang lain.Sehngga setelah operasi Camar Maleo disambung dengan Operasi Tinombala. Berakhirnya sudah ditetapkan Rabu 29 Febuari,Meskipun begitu Operasi ini diperpanjang.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/3)2016 mengatakan operasi itu diperpanjang.Operasi Tinombala dalam memburu teroris Santoso dan kelompoknya di Poso yang dimulai sejak Januari lalu seharusnya berakhir pada Rabu (9/3/2016). “Namun, Operasi Tinombala akan kita perpanjang selama dua bulan,” uajrnya.
Badrodin menegaskan belum ada rencana penambahan personel dalam operasi ini. Namun begitu, operasi akan tetap akan dibackup oleh personel TNI.”Kita tidak tahu (apakah akan dibantu personel Kopassus), tetapi kita minta kepada panglima TNI untuk bisa membackup operasi ini. Kan selama ini udah dibackup, Operasi Camar Maleo IV, Tinombala ini,” tegasnya.
Satu anggota teroris kelompok Santoso tewas dalam baku tembak terakhir dengan aparat gabungan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala. Posisi Santoso dan kelompoknya pun kian terdesak.
Baku tembak antara kelompok Santoso dengan aparat itu terjadi di Uwe Pokaihaa Desa Torire, Lore Piore, Poso, Sulawesi Tengah sejak Minggu (28/2/2016) hingga Senin (29/2/2016) dini hari.
Kapolda Diberi Tugas Khusus Menangkap Santoso
Setelah dilakukan serah terimah jabatan (sertijab) Kapolda di gedung Rupatama Mabes Polri,kini ada tugas baru Brigjen Rudy Sufahriadi ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Tengah menggantikan Brigjen Idham Aziz. Ia pun diberi tugas khusus untuk segera menuntaskan dan menangkap Santoso dan teman-temannya.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ditemui di Mabes Polri, Kamis (10/3) 2016 mengatakan dan sudah memerintahkan Brigjen Rudy untuk segera membekuk teroris Santoso dan kelompoknya. Jika berhasil, hal itu akan mengangkat citra Polri di mata internasional.”Tugas penting Saudara, melakukan perburuan dan penangkapan teroris Santoso di Poso beserta jaringan. Kalau berhasil, akan angkat citra Polri di dunia dan internasional,” ujarnya.
Selanjutnya, Badrodin menegaskan mengingat pentingnya stabilitas keamanan di Tanah Air. Karena itu teroris Santoso dan jaringannya serta kelompok-kelompok radikal lainnya harus ditumpas.”Tugas penting Saudara, melakukan perburuan dan penangkapan teroris Santoso di Poso beserta jaringan. Kalau berhasil, akan angkat citra Polri di dunia dan internasional,” tegasnya
Seiring dengan Itu,Badrodin menandaskan dan mengingatkan pentingnya stabilitas keamanan di Tanah Air. Karena itu teroris Santoso dan jaringannya serta kelompok-kelompok radikal lainnya harus ditumpas.”Jaringan ini selalu bergerak mencari celah dan kelengahan kita,” tandasnya.
Brigjen Rudy sebelumnya bertugas di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia juga menjabat sebagai Kapolres Poso pada 2005-2007 silam, karena itu dinilai mampu melaksanakan tugas membekuk teroris Santoso dan jaringannya.
Pada kesempatan itu, Kapolri juga turut melantik Irjen Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatera Utara dan Brigjen Yovianes Mahar sebagai Kapolda Bangka Belitung. Keduanya diperintahkan menuntaskan masalah premanisme dan penambangan ilegal.
Selain itu, Badrodin merincinya ketiga Kapolda yang baru dilantik untuk sering turun ke lapangan. Dia tidak ingin para perwira tinggi ini hanya duduk di belakang meja.”Banyak turun ke lapangan, enggak hanya di kantor. Tahu persis masalah yang terjadi, cari solusi dalam penanganannya. Jalin keharmonisan bersama seluruh instansi pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama,” rincinya.
Badrodin menambahkan juga meminta agar ketiga kapolda ini membereskan semua permasalahan di internal masing-masing. “Lakukan pengawasan ketat ke personel di lapangan. Minimalis tindakan kontraproduktif ke Polri,” tambahnya.
.
Pada kesempatan itu, Badrodin juga turut melantik Irjen Budi Winarso sebagai Kapolda Sumatera Utara dan Brigjen Yovianes Mahar sebagai Kapolda Bangka Belitung. Keduanya diperintahkan menuntaskan masalah premanisme dan penambangan ilegal.
Seiring dengan itu, Badrodin menambahkan dan juga meminta agar ketiga kapolda ini membereskan semua permasalahan di internal masing-masing. “Lakukan pengawasan ketat ke personel di lapangan. Minimalis tindakan kontraproduktif ke Polri,” tambahnya.(VEK)