Metropolitan

Ahok Memilih Jalur Independen Karena Enggan Membayar Uang Mahar Ke Partai

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama Maju Pencalonan Kepala Daerah Lewat Jalur Independen
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama Maju Pencalonan Kepala Daerah Lewat Jalur Independen

JURNAL123, JAKARTA.
Upaya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk maju kembali sebagai petahana pada pilkada mendatang dinilai cukup memberikan tantangan.
Pasalnya Basukimengatakan keberhasilannya bisa maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 bergantung pada warga DKI Jakarta.

“Kalau warga DKI ingin saya maju, pasti mereka akan datang ke posko-posko (Teman Ahok). Saya tidak mau mengecewakan masyarakat yang mendukung saya,” ucap Ahok, Kamis, 10 Maret 2016.

Ahok juga mengaku memilih maju dalam pilkada 2017 lewat jalur independen karena enggan membayar mahar kepada partai politik. Menurut dia, selama ini, parpol selalu berpikir bagaimana agar mesin partai terus berjalan. “Partai tidak minta mahar pun saya tidak ada uangnya,” ujarnya.

Sejauh ini, Ahok menuturkan baru memperoleh dukungan dari Partai NasDem. Dukungan dari Partai NasDem disebut Ahok tanpa syarat, karena ia tidak perlu membiayai operasional dan kampanye.

Ahok menyebutkan mahar yang diberikan kepada partai bisa mencapai Rp 100-200 miliar. “Harta sayadikumpulin jual semua ya kayaknya pas-pasan kalau segitu. Nggak deh. Lebih baik saya enggak lewat partai kalau begitu,” ujarnya.

Menurut Ahok, bukan tidak mungkin dia bisa meminta donasi kepada pengusaha kaya jika ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Namun Ahok enggan melakukan hal tersebut lantaran tidak ingin berujung pada utang budi. Uang sebanyak itu, menurut Ahok, lebih baik digunakan sebagai corporation social responsibility (CSR). “Lebih baik disumbangkan ke orang Jakarta. Saya enggak jadi gubernur pun orang Jakartanikmatin,” tuturnya.

Ahok akhirnya memutuskan memilih jalur independen bersama Teman Ahok, relawannya, ketimbang menunggu partai yang meminangnya. Keputusan ini mendesak lantaran Teman Ahok harus memverifikasi ulang pendukung Ahok setelah mantan Bupati Belitung Timur ini memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai pasangannya dalam pilkada 2017.(TEM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *