Hukum

4 WNI Yang Tertangkap Di Singapura Pengikut Napi Teroris

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Memperlihatkan Senjata Pelaku Teror Bom Sarinah
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Memperlihatkan Senjata Pelaku Teror Bom Sarinah

JURNAL123, JAKARTA.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti menyatakan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Singapura merupakan anak buah dari Aman Abdurrahman.

Aman sendiri merupakan salah satu narapidana teroris di lapas Nusakambangan yang divonis sembilan tahun penjara pada 2010 karena terbukti membantu pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho Aceh Besar.

“Itu, kan, dari Singapura mereka akan ke Suriah. Oleh karena itu, kemudian dicek paspornya. Nama kemudian asal,”kata Badrodin ditemui di Istana Negara, Senin (22/2).

Dari penelusuran atas nama dan asal tersebut, ujar Badrodin, diketahui bahwa empat WNI tersebut berasal dari yayasan yatim piatu yang terdapat pondok pesantrennya. Hal itu, kata Badrodin, termasuk juga informasi keempatnya merupakan anak buah Aman Abdurrahman.

“Sehingga kecurigaan tersebut tambah kuat sehingga dideportasi kembali ke Indonesia,”kata Badrodin.

Badrodin kemudian menjelaskan Minggu (21/2) malam telah memerintahkan kepala Densus 88 untuk mengambil empat WNI tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.

Sebelumnya, empat WNI telah dideportasi dari Singapura melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre, Kepulauan Riau pada Minggu ini akibat diduga hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Keempat WNI itu sebelumnya diamankan oleh kepolisian Singapura.

Keempatnya memikiki identitas sebagai berikut: Risno asal Purba Lingga, No Paspor A-9159230, Mukhlis Khoirur Rofiq, No Paspor: A2386529, Untung Sugema Mardjuk, No paspor: B1214809, Muhammad Mufid Murtadno, No Paspor: A2386531.

Berdasarkan keterangan dari Kepolisian Singapura Kolonel Cristopher Jacob, keempat WNI tersebut diamankan di Bandara Changi pada 19 Februari 2016 pukul 17.00 waktu Singapura pada saat boarding tiket dengan tujuan negara Suriah.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, keempat WNI yang hendak berangkat ke Suriah itu berasal dari pesantren Ibnu Masud Tahfuzul, Bogor Jawa Barat.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *