Imigrasi Membantu Pemulangan 13 Jenazah WNI Dari Malaysia
JURNAL123, JAKARTA.
Terkait kasus 13 warga negara Indonesia mengalami bencana di Malaysia tentu akan dipulangkan. Pemulangan jenasah itu tetap menjadi perhatian imigrasi akan memperlancar.
Dirjen Imigrasi, Ronny F Sompie ditemui disela- sela Rapimnas Polri di PTIK di Jalan Tirtajasa, Jakarta Selatan, Selasa (26/1)2016 mengatakan kita juga atase di Malaysia membantu pemulangan warga indonesia terutama kasus-kasus besar di Malaysia. “Mereka ini apakah warga negara indonesia bikin paspor dan visa di negara lain. Kalau di Malaysia bebas bisa, yang penting dia memiliki paspor. ,” ujarnya.
Selanjutnya, Ronny menegaskan Seperti apa hasil informasinya, saya harus bertanya kepada teman-teman saya yang jadi atase di Malaysia. “Seandainya mereka ilegal perjalanannya apakah Imigrasi tidak mau membantu pemulangan mereka ke Indonesia,” tegasnya.
Sesuai perkembangan, Ronny menjelaskan pada prinsipnya imigrasi ikut membantu dia warga negara indonesia. “Terutama dia tercatat sebagai warga negara indonesia memilki TKP dan sebagainya warga negara indonesia itu harus dilakukan pemulangannya harus dibantu pemulangan pasti dibantu ,” jelasnya.
Lebih jauh, Ronny merincinya ada instansi yang sangat berkompeten terutama ingin membantunya.Atase kepolisian bisa tiga-ketiganya kerjasama untuk pemulangan.”Komitmen Pemulangannya seperti apa,Kita akan menyerahkan sepenuhnya pemerintah Malaysia . Mereka mesti periksa dan mereka sudah boleh diserahkan ini bisa keluarga. Kalau mereka di cocokan identitasnya sesuatu bisa dilakukan atas bantuan,” rinciannya.
Seperti diberitakan Polisi Malaysia menemukan 13 mayat yang diyakini pendatang haram asal Indonesia. “Mereka terdampar di pantai setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik akibat diempas badai,” ujarnya.
“Mayat tersebut, yang terdiri atas 4 pria dan 9 wanita, ditemukan di sebuah pantai di Negara Bagian Johor oleh warga pada Selasa subuh, 26 Januari 2016, waktu setempat,” kata Rahmat Othman, kepala kepolisian distrik setempat.
Dia menambahkan, para korban naik kapal kayu yang tidak layak ketika tenggelam tidak jauh dari pantai. “Ada kemungkinan kapal tersebut terbalik sebelum fajar,” tuturnya. Rahmat mengatakan kapal tersebut dipercaya membawa 30-35 orang, yang hampir seluruhnya warga negara Indonesia yang menyusup ke Malaysia.
Tragedi seperti ini tidak jarang terjadi di Malaysia. Banyak warga Indonesia siap menerima risiko melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal tua dan tidak aman untuk bekerja di Malaysia secara ilegal atau kembali ke kampung halaman mereka.(VEK)