Pjs. Walikota Tomohon Buka Sosialisasi Stop Boros Pangan di Grand Master Resort Tomohon
Tomohon, Jurnal123.com – Penjabat Sementara (Pjs.) Walikota Tomohon, Ir. Fereydy Kaligis, M.A.P., menghadiri dan membuka kegiatan Sosialisasi Stop Boros Pangan yang diadakan di Grand Master Resort Tomohon, Senin (11/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya pengelolaan pangan guna mengurangi pemborosan, menjaga ketahanan pangan, dan memastikan ketersediaan pangan yang aman dan bergizi di tengah ancaman perubahan iklim.
Dalam sambutannya, Kaligis menekankan pentingnya ketahanan pangan sebagai hak dasar setiap warga negara. “Pemenuhan pangan yang aman dan bergizi merupakan hak setiap warga negara yang harus dijamin. Hal ini penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif,” ujar Kaligis. Ia juga menyoroti ancaman El Nino yang berdampak pada ketahanan pangan, serta langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan di masyarakat.
Kendala lain yang dihadapi Kota Tomohon dalam hal ketahanan pangan adalah masalah pemborosan pangan. “Seringkali terjadi surplus produksi pangan yang tidak diiringi permintaan yang cukup sehingga pangan berpotensi terbuang. Hal ini sangat merugikan, mengingat pangan bersifat mudah rusak,” tambahnya. Kota Tomohon sendiri memiliki fasilitas penyimpanan dingin (cool storage) yang berfungsi mengamankan stok pangan tertentu, namun perlu dioptimalkan untuk menjaga kestabilan ketersediaan pangan, terutama pada masa-masa permintaan tinggi.
Kaligis juga menghimbau para lurah untuk aktif memotivasi masyarakat dan para petani dalam merencanakan pola tanam yang tepat sehingga kebutuhan pangan lokal tetap terpenuhi, terutama saat hari raya. Upaya ini, menurutnya, juga akan berkontribusi dalam mewujudkan salah satu misi Presiden RI yaitu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat serta mencegah stunting di Tomohon.
Kaligis menyoroti isu global terkait Food Loss and Waste (FLW), yang menjadi salah satu tantangan besar dalam sistem pangan. Berdasarkan data dari FAO, sepertiga dari pangan yang diproduksi dunia atau sekitar 1,3 miliar ton terbuang setiap tahunnya. Di Indonesia, pemborosan pangan mencapai tingkat signifikan, dengan sekitar 13 persen pangan mengalami penyusutan (food loss) dan 17 persen terbuang akibat perilaku boros pangan (food waste). “Potensi pemborosan pangan ini tidak hanya terjadi di tingkat rumah tangga, tetapi juga di restoran, katering, toko makanan, industri pangan, dan bahkan hotel,” ujar Kaligis.
Ia berharap, melalui sosialisasi ini, ada perubahan perilaku dalam mengelola pangan, termasuk kebiasaan untuk tidak mengambil makanan berlebihan, menghabiskan porsi yang telah diambil, dan mendonasikan makanan yang berlebih agar tidak terbuang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy J. R. Lampus, M.Kes., Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Tomohon, Dra. Lily Solang, M.M., Kepala Dinas Pangan Daerah Kota Tomohon, Dr. Novi Kainde, M.Si., para Camat, Lurah se-Kota Tomohon, serta jajaran Pemerintah Kota Tomohon. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi pemborosan pangan dan memperkuat ketahanan pangan di Kota Tomohon.