Peringati Hari Pahlawan, Caroll Sendy Apresiasi Jasa Pahlawan Asal Tomohon
Tomohon, Jurnal123.com – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Caroll Senduk dan Sendy Rumajar menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan dan pengorbanan dua pahlawan nasional asal Kota Tomohon, Lambertus “Babe” Nicodemus Palar dan Bernard Wilhelm Lapian. Momentum peringatan Hari Pahlawan ini menjadi saat penting untuk mengenang jasa kedua tokoh bangsa tersebut, yang telah mengukir sejarah besar bagi Indonesia.
“Terima kasih Babe Palar dan Bernard Lapian atas perjuangan, pengorbanan, dan jasa-jasa yang telah diberikan,” ucap Caroll Senduk. Ia dan Sendy Rumajar berharap agar semangat nasionalisme serta pengorbanan dari kedua pahlawan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Tomohon untuk terus mempertahankan nilai dan semangat kebangsaan.
Lambertus Nicodemus Palar atau “Babe Palar,” yang lahir di Rurukan pada 5 Juni 1900, adalah sosok diplomat yang dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang mengibarkan bendera Merah-Putih di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 28 September 1950. Lewat kiprahnya sebagai anggota Tweede Kamer (parlemen Belanda), ia berhasil memperjuangkan pengakuan dunia terhadap kemerdekaan Indonesia. Perjuangan diplomatik Babe Palar di forum internasional berperan penting dalam memastikan Indonesia diterima secara de jure dan de facto sebagai anggota ke-60 PBB.
Bernard Wilhelm Lapian, lahir di Kawangkoan pada 30 Juni 1892, adalah tokoh utama dalam Peristiwa 14 Februari 1946, saat bendera Merah-Putih dikibarkan di Tangsi Militer Belanda di Manado. Lapian yang menikah dengan Maria Adriana Pangkey asal Tomohon, berperan dalam menjamin terciptanya perundingan damai dengan gerilyawan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan saat menjabat sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi. Lapian pernah menjadi anggota Minahasaraad dan Volksraad, serta menjabat sebagai Hukum Besar dan Burgemeester (Wali Kota) Manado pada masa transisi dari pemerintahan Jepang ke Belanda.
Caroll dan Sendy menyatakan bahwa jasa kedua pahlawan ini adalah warisan sejarah yang harus dijaga dan diteruskan oleh generasi penerus. “Ini adalah warisan sejarah yang harus dan terus dipertahankan,” ungkap mereka.
Dengan peringatan ini, Kota Tomohon diingatkan akan dua pahlawan besar yang telah membuktikan dedikasi mereka untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia di tingkat nasional dan internasional.