Mahasamra dan IARMI Sulut Gelar Silahturahmi Halal Bihalal dan Diskusi
Jurnal123.com || Manado – Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Mahasamra) di Sulawesi Utara (Sulut) memiliki sejarah panjang. Sebelumnya bernama Resimen Pawana Guntur yang kemudian pada tahun 1969 lewat Keputusan Gubernur berubah nama menjadi Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi disingkat Mahasamra. Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Sulut selaku Kamada Hansip Wanra XVII bernomor: KPTS/MDH/009/XII/1969 tertanggal 3 Nopember 1969.
Diskusi membahas peran positif Menwa saat ini, khususnya dalam menjaga dan mempertahankan kesatuan persatuan bangsa serta ideologi dikalangan mahasiswa. Saat ini sejumlah kelompok tertentu yang menyasar hingga ke kampus-kampus untuk merongrong ideologi negara dan bangsa yang dilakukan secara masif dan terstruktur sedang terjadi. Hal tersebut juga disinggung Wempie Frederik selaku senior Mahasamra yang pernah menjabat Walikota Manado. Menurutnya aksi-aksi yang berupaya merongrong ideologi bangsa telah berlangsung hingga ke kampus-kampus seperti yang disaksikannya lewat audio visual yang tersebar lewat media sosial.”Saya melihat sebuah kutipan video yang melibatkan mahasiswa di suatu gedung berupaya mengganti ideologi negara. Hal tersebut harus dicegah dan inilah tugas dan fungsi menwa yang berada di kampus,” tandas Wempie.
Dalam sambutannya Komandan Resimen Mahasiswa (Danmen) Fabian Kaloh mengajak peserta diskusi untuk memikirkan keberlangsungan Resimen Mahasamra kedepan.”Saya harap lewat diskusi ini keberlangsungan Menwa Mahasamra kedepan semakin eksis dan berkontribusi bagi kampus pada khususnya dan bagi daerah pada umumnya,” tandas pria yang juga merupakan legislator DPRD Provinsi Sulut ini.
Ketua DPP IARMI Sulut Jackson Ruaw juga menyambut baik pembentukan sekretariat bersama IARMI Sulut dan Komando Resimen Mahasamra sekaligus menjadi media center.
Diskusi yang dipimpin moderator Kepala Staf Resimen Mahasamra Wongkar dihadiri para senior serta anggota Menwa aktif saat ini, berlangsung dinamis serta penuh persaudaraan dengan pemikiran-pemikiran kritis.
Kegiatan digelar di Hotel Gran Puri Manado pada Senin (16/5/2022) yang merupakan kegiatan perdana usai Perayaan Hari Raya Idul Fitri. Diskusi juga dihadiri 2 alumni menwa dari Batalyon 8 Univesitas Indonesia dan Batalyon 15 Institut Sains Teknologi Nasional (ISTN).(jim)