Hubungan Masih Memanas, India Blokir Aplikasi Buatan Tiongkok
Jurnal123.com – Hubungan antara India dan Tiongkok belum sepenuhnya normal pasca bentrokan tentara kedua negara di wilayah perbatasan beberapa waktu lalu. Imbas dari bentrokan yang menyebabkan 20 tentara India tewas tersebut membuat India marah.
Warga India melakukan unjuk rasa memprotes tindakan Tiongkok. Terbaru, India dilaporkan memblokir puluhan aplikasi ponsel yang terkait dengan Tiongkok.
Hal tersebut muncul sehari sebelum perundingan putaran ketiga antara komandan militer India dan Tiongkok untuk menyelesaikan pertikaian perbatasan. Pemerintah India pada Senin (29/6) waktu setempat memblokir sebanyak 59 aplikasi asal Tiongkok. Termasuk yang populer seperti TikTok, UC Browser, WeChat, Shareit, dan CamScanner bahkan termasuk game Mobile Legend.
Aplikasi-aplikasi tersebut dituduh terlibat dalam kegiatan yang merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum. Langkah pemblokiran dengan tajuk melawan aplikasi jahat tersebut diumumkan oleh Kementerian Teknologi Informasi India. Langkah itu muncul setelah beberapa keluhan pencurian data pengguna yang diduga ditransmisikan secara sembunyi-sembunyi ke server yang berlokasi di luar India.
Secara terpisah, Pusat Koordinasi Kejahatan Dunia Maya India juga merekomendasikan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut harus diblokir. “Langkah ini akan melindungi kepentingan pengguna ponsel dan internet India,” ungkap pemerintah India sebagaimana dilansir Jurnal123.com dari Times of India, Selasa (30/6).
Pemerintah India menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah langkah untuk memastikan keamanan dan kedaulatan dunia maya India. Sumber menambahkan bahwa keputusan itu akan cukup menampar Tiongkok karena akan memengaruhi pendapatan mengingat banyak pembelian di aplikasi bisa dilakukan di jajaran aplikasi yang diblokir.
Keputusan untuk memblokir aplikasi itu tidak mengejutkan karena ada spekulasi yang tersebar luas bahwa akan ada tindakan penertiban terhadap aplikasi Tiongkok dengan tuduhan bisa mentransfer data pengguna ke server di Tiongkok. “Ini adalah salvo (tembakan) pertama India ke Tiongkok setelah bentrokan perbatasan, menunjukkan bahwa India memiliki beragam opsi pembalasan,” kata sumber resmi.
Pusat Koordinasi Kejahatan Dunia Maya India menemukan bahwa data mengalir ke Tiongkok meski beberapa entitas yang aplikasinya diblokir secara tidak sengaja berlokasi di Amerika Serikat (AS) atau negara lain seperti Singapura.
Dalam kasus TikTok dan beberapa aplikasi lainnya, investigasi mengungkapkan bahwa kamera, mikrofon, dan akses jaringan penuh dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga setiap penggunaan data atau spionase tidak dapat diverifikasi oleh pihak berwenang India.
Tindakan India tersebut membuka babak baru dalam ketegangan yang meningkat antara India dan Tiongkok di perbatasan Ladakh. Perlahan-lahan meluas ke dunia bisnis, E-Commerce, dan sekarang aplikasi seluler. Meski begitu, terkait dengan pemblokiran banyak aplikasi, pemerintah India tetap berdalih hal tersebut lantaran kekhawatiran pada aspek-aspek yang berkaitan dengan keamanan data dan menjaga privasi masyarakat India.
“Telah dicatat baru-baru ini bahwa kekhawatiran seperti itu juga menimbulkan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negara,” beber Kementerian Teknologi Informasi India.
Pemerintah mengatakan telah menerima perwakilan dari berbagai kalangan warga mengenai keamanan data mereka dan risiko terhadap privasi terkait dengan pengoperasian aplikasi tertentu. “Tim Tanggap Darurat Komputer (CERT-IN) juga telah menerima banyak pernyataan dari warga mengenai keamanan data dan pelanggaran privasi. Demikian juga ada kekhawatiran bipartisan yang serupa, ditandai oleh berbagai perwakilan publik, baik di luar maupun di dalam Parlemen India,” tandas pemerintah India.(JAP)