Nusantara

Program Prakerja Dinilai Kurang Efektif Bantu Korban PHK

Jurnal123.com – Lewat program prakerja, pemerintah berupaya membantu para pekerja yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat situasi pandemi global Coronavirus diseases 19 (Covid-19) yang berkepanjangan.

Namun upaya tersebut dinilai kurang strategis dan bermanfaat. Kepala Departemen Ekonomi, Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri memandang, peran program Kartu Prakerja yang menjadi semi bantuan sosial (bansos) di tengah wabah Covid-19 kurang efektif.

Menurutnya, yang dibutuhkan adalah program yang dapat membantu korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menopang kebutuhan hidupnya.
“Kalau bansos minggu pertama 200 ribu orang, minggu kedua 200 orang lagi butuh waktu 25 minggu. Wabah sudah selesai sedangkan butuh cepet untuk korban PHK,” ujarnya dalam video conference, Jumat (1/5).

Yose memaparkan, program Kartu Prakerja dirancang untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing. Sehingga, kurang efektif jika materi pelatihannya hanya menggunakan media virtual saja.
Terlebih peran program tersebut diperluas sebagai semi bansos bagi PHK dan karyawan yang dirumahkan. “Kemungkinan kedua tujuannya enggak tercapai. Untuk meningkatkan keterampilan sulit. Ahirnya hanya terbatas yang enggak terlalu banyak dan efektif,” tuturnya.

Atas dasar itu, Yose menyebut, lebih baik program Kartu Prakerja ditunda terlebih dulu. Pemerintah fokus saja pada bantuan sosial, seperti bantuan tunai ataupun sembako.

Kondisi yang memprihatinkan ini, memerlukan kejelian sekaligus keseriusan pemerintah mengatasi lonjakan pengangguran yang berdampak negatif.

Editor : Vincentius Jimmy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *