Korban Meninggal Akibat Corona di Italia Lebih Tinggi Dibanding China
Jurnal123.com – Meski bukan negara pertama, Italia mengalami kejadian lebih parah dibandingkan negara asal Corona, China, terkait jumlah korban meninggal dunia.
Italia melaporkan 427 kasus kematian baru akibat virus corona pada Kamis (19/3/2020). Kasus kematian baru ini terjadi dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total keseluruhan korban meninggal dunia di Italia mencapai 3.405.
Angka tersebut melampaui jumlah korban meninggal dunia di China, sekitar 3.200 orang, sejak pertama kali muncul di negara itu pada Desember 2019.
Sementara, virus corona di Italia baru terungkap pertama pada 21 Februari 2020, di wilayah bagian utara negara itu.
Dilansir dari Reuters, jumlah total kasus infeksi di Italia naik menjadi 41.035 dari sebelumnya 35.713 atau naik sekitar 14,9 persen.
Menurut Badan Perlindungan Sipil Italia, tingkat pertumbuhannya mencatatkan waktu tercepat dalam tiga hari terakhir.
Baca juga: Cerita WNI yang Tinggal di
Dari jumlah tersebut, 4.440 pasien telah dinyatakan pulih sepenuhnya.
Lockdown
Selama hampir dua minggu, Italia telah menerapkan penguncian atau lockdown untuk menghentikan laju penyebaran virus.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berencana akan memperpanjang masa penguncian yang seharusnya berakhir pada 3 April mendatang.
“Aturan yang kami terapkan, seharusnya diperpanjang dari tanggal sebelumnya. Kami telah menghindari keruntuhan sistem berkat tindakan pengetatan yang dilakukan,” kata Conte dikutip Corriere della Sera via AFP, Kamis (19/3/2020).
Menurut Conte, puncak virus corona di Italia akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, ia akan tetap fokus pada penutupan sekolah dan membatasi aktivitas warganya.
Sementara itu, para ahli medis China yang membantu penanganan virus corona di Italia telah memperingatkan bahwa penguncian di Italia tidak cukup ketat.
Wakil Presiden Palang Merah China Sun Shuopeng bahkan menyebut situasi di Italia saat ini mirip dengan Wuhan.
“Situasinya mirip dengan yang kami alami dalam dua bulan lalu di Wuhan, China,” kata Sun, dilansir dari CNN.
Menurut dia, Wuhan telah mengalami penurunan tren infeksi setelah satu bulan penguncian.
Akan tetapi, Sun melihat tidak adanya penguncian ketat karena masih banyak transportasi umum yang beroperasi, warga masih bisa berpesta dan makan malam.
“Kami membutuhkan setiap warga untuk terlibat dalam perang melawan Covid-19,” kata dia.
Sun menyarankan warga Italia untuk menghentikan semua kegiatan ekonomi dan semua orang harus tinggal di rumah.
Profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine Adam Kucharski mengatakan, penyebaran awal virus di Italia menunjukkan bahwa corona bisa menjadi wabah serius dalam waktu sangat singkat.
“Pesannya adalah, jika Anda memiliki transmisi yang tidak terdeteksi dan tidak dianggap serius, hal itu akan sangat cepat menyebar dan membebani layanan kesehatan Anda. Anda perlu mendeteksi wabah sedini mungkin,” kata Kucharski.(REU)