Nusantara

Ustad Dahlawi : Upaya Mencegah Aksi Radikal Itu tugas Bersama, Diakui Ada menyusup Ingin Mengubah Amalia

Imam Masjid Adzadzkur, Ustad Dahlawi didampingi Kasat Binmas Polres Kota Waringin Timur, Iptu Guntur Redan Winarto dan pengurus Masjid lainnya di Masjid Adzadzkur di Jalan Bumi Ayu, Sampit, Jumat(6/12) 2019.( Vecky Ngelo)

Jurnal123.com – Upaya mencegah ada aksi radikal  dan menangkalnya itu adalah tugas semua, oleh karena itu perlu disampaikan pemahaman yang benar kepada masyarakat agar dapat bersama-sama mengatasinya. Memang ada yang suka menyusup ingin merubah amalia yang ada di masjid dilakukan masyarakat.

Imam Masjid Adzadzkur, Ustad Dahlawi ketika ditemui di Jalan Bumi Ayu , Sampit, Jumat(6/12) 2019 mengatakan tidak bisa lepas dari peran tokoh masyarakat yang ada dilingkungan. Kemudian upaya yang lain kita sampaikan di setiap iven Majelis Talim dan pengajian tanpa harus menunggu perintah atau harapan” dari siapapun karena untuk menangkal radikalisme itu adalah tugas kita semua. “Terutama saya selaku yang dianggap selama ini sebagai  Dai oleh masyarakat dan mudah-mudahan ini bisa didengar. ini tugas kita untuk dilingkungan dan tidak cukup hanya ustad, Polisi tapi kita harapkan ini adalah ini tugas masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.

Selanjutnya, Dahlawi  menegaskan Karena kalau kita lihat di daerah yang sudah terjadi radikalisme itu menyusup tanpa sepengetahuan masyarakat lingkungan, sehingga kadang-kadang dianggap oleh mereka sesuatu yang aman-aman .”Pada dasarnya mereka sering melakukan terorisme dan ingin berupaya untuk menyusup ,mohon maaf di Masjid-masjid kadang-kadang ingin merubah amalia orang yang ada di Masjid-masjid itu dan amalia orang yang itu ada ,jamaah yang ada sering diartikan itu salah,” tegasnya.

Untuk itu, Dahlawi menjelaskan karena dianggap bagi mereka tidak sesuai ajaran Islam yang kafah bukan Islam yang sebenarnya sehingga ini lah yang harus kita tangkal dan harus kita antisipasi oleh masyarakat tidak harus menunggu Kiai , tidak harus menunggu Ustad. “Apa lagi sampaikan menunggu polisi. Ini tugas kita bersama untuk meng antisipasi dan mengawasi terutama setiap ada pendatang yang bukan penduduk atau masyarakat.Ini tugas RT dan Tokoh masyarakat  yang kita harapkan,” jelasnya..

Lebih lanjut, Dahlawi mengungkapkan ini kalau saya sampaikan  disetiap iven pengajian, Majelis Talim ini sering saya sampaikan bahwa walaupun pada dasarnya radikal itu wajib bagi kita semua, tapi bukan radikal yang di anjurkan merusak dan mempersoalkan orang lain. “Artinya radikal itu adalah dia berkeyakinan bahwa agama dia lah yang paling benar dan akidah dia lah yang paling benar tapi tidak harus mengancam dan menyalakan orang lain. Ini dalam artian radikal yang sebenarnya, memang sebenarnya sejak jaman Rasulallah kita di anjurkan supaya kita tidak terombang-ambing oleh dan termasuk juga menjaga amalia tidak menjadi radikal,” ungkapnya.

Seiring dari itu, Dahlawi membeberkan memperkuat dan memperkokoh akidah, supaya tidak gampang goyang tetapi bukan harus menyerang dan menyalakan orang lain melakukan ancaman, artinya memperkokoh dari sendiri.” Untuk menangkal dari bentuk-bentuk kerusakan. Tadi sudah  sampaikan berbuat baiklah sekalian sebagaimanq Allah berbuat baik kepada kita itulah yang sudah sering saya sampaikan,” bebernya.

Jadi, Dahlawi menandaskan salam testimoni dan ketika pada Pilpres saya juga sampaikan dan sudah sering saya sampaikan karena ini tugas kita bersama.

“Dengan Kasat Binmas dan termasuk dengan kawan-kawan lain sering melakukan dialog di Polda dan sering kalau saya dibutuhkan masyarakat tanpa iming-iming apa pun saya siap. Jangankan dlsiang dan malam pun saya siap jalan.  Ya Polisi selaku ber koordinasi dengan saya dan termasuk Kasat Binmas beliau sering telepon dan kawan-kawan ada di Binmas juga sering minta bantuan ustad yang lain,” tandasnya. (Vecky Ngelo).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *