Menutup Tahun 2019, MA Raih Penghargaan Dunia ISO 37001
Jurnal123.com – Mahkamah Agung (MA) kembali menorehkan prestasi. Kali ini prestasi di tingkat internasional.
Penghargaan ISO 37001 dari USAID (Lembagai Hukum Internasional) yang diberikan kepada MA atas reputasinya menjaga marwah lembaga peradilan umum merupakan hadiah terindah menutup tahun 2019.
Penghargaan itu diberikan kepada MA melalui 7 Pengadilan Negeri dan salah satunya adalah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hal ini membuktikan kinerja lembaga peradilan di Indonesia dimata dunia menjadi sebuah pencapaian yang terbesar sepanjang sejarah berdirinya MA itu sendiri. 7 Pengadilan Negeri tersebut raih SNI ISO 37001 yakni Sistem Manajemen Anti Suap
Para Ketua Pengadilan Negeri yang menerima Sertifikat SNI ISO 37001 tersebut yaitu Dr. Yanto, S.H., M.H., (KPN Klas I A Khusus Jakarta Pusat), Tito Suhud, S.H., M.H. (KPN Klas I A Khusus Makassar), Budi Prasetyo, S.H., M.H. (KPN Klas I A Yogyakarta), Dr. Sobandi, S.H., M.H. (KPN Klas I A Denpasar), Yoserizal, S.H., M.H. (KPN Klas I A Padang), Sri Endang Amperawati Ningsih, S.H., M.H. (KPN Klas I B Pangkalpinang), dan Toni Irfan, S.H. (KPN Klas I B Ternate).
Ketua Mahkamah Agung juga menyampaikan bahwa ketujuh pimpinan diminta untuk bisa mempertahakan standar yang diminta dalam SNI ISO 37001 : 2016 Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP) dan kepada para pimpinan pengadilan yang meraih sertifikat tersebut akan mendapatkan atensi khusus bagi Pimpinan Mahkamah Agung. Mahkamah Agung juga akan selalu mendukung upaya-upaya untuk mencegah perilaku-perilaku tidak terpuji di lingkungan peradilan serta mendukung pengembangan buku panduan SMAP bagi lembaga peradilan. Di akhir sambutannya, Ketua Mahkamah Agung menyampaikan terima kasih karena USAID CEGAH melalui salah satu programnya tersebut telah memilih lembaga peradilan sebagai piloting dalam implementasi Sistem Manajemen Anti Suap.
Ketua MA Prof. Dr. HM. Hatta Ali SH MH yang dinilai media dalam dan luar negeri sebagai KMA yang paling fenomenal ini patut menyandang gelar terhormast sebagai Maestro dibidang hukum, karena selain banyaknya mendirikan Pengadilan Negeri ditingkat pertama seluruh pelosok terpencil Indonesia, juga mampu menggenjot kinerja lembaga yang dipimpin nya selama 10 tahun lebih menjadi meningkat akreditasinya sekaligus meraih sejumlah penghargaan Internasional.
Hal itu pula yang membuat Ketua Pengadilan Negeri Jakartra Pusat Dr. Yanto yang menerima salah satu ISO 37001 skala dunia itu mengabadikan nama sang maestro Prof. Dr. HM. Hatta Ali, SH MH, menjadi nama ruang sidang utama Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, yang sejak tanggal 27 Desember 2019 kemaren diresmikan dan langsung digunakan sebagai ruang persidangan perkara mantan Dirut Garuda Emirsyah Satar yang didakwa menerima uang haram sebesar puluhan miliar rupiah, bahkan melalui Satar juga membagi bagikan uang yang diperkirakan melebihi dari Rp 100 Miliar kepada sejumlah oknum yang dipastikan akan menjalani proses hukum di ruang sang maestro, sehingga hampir setiap hari nama Hatta Ali disebut melalui operator Pengadilan Tipikor Jakarta rata rata minimal 5 kali dalam sehari. Maklum belakangan ini sidang Tipikor dikawasan jalan Bungur Besar Raya Jakarta itu selalu hingga berlangsung hingga menjelang tengah malam.
“Sekalipun uang insentif para hakim tipikor sudah lama ditiadakan, tetapi tidak membuat surut semangat para insan hakim bekerja keras hingga malam hari, demi ingin menyelesaikan sebanyak banyak perkara yang semakin menggila.” kata Yanto, Selasa (31/12/2019) di Jakarta.
Bersamaan dengan prestasi cemerlang itu, Yanto yang sebentar lagi akan dipromosikan sebagai hakim tinggi dipulau Dewata itu, juga telah menyelesaikan sejumlah perbaikan termasuk perangkat mutahir digital berupa Teleconference, Video Tron dan Real On, dihampir semua ruang sidang termasuk ruang persidangan anak dilantai 6.
“Begitulah sosok pemimpin yang kelak menjadi hakim agung, terus meningkatkan semua sarana dan SDM dibawahnya, dan saya berharap pembaharuan yang kini ada di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang merupakan sebagai pilot project, bisa dicontoh oleh pengadilan lainnya.” kata Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. HM. Hatta Ali SH MH.
Selain MA dipenutupan tahun 2019 ini mampu menyelesaikan 20250 perkara ditingkat kasasi dan PK, dan ini merupakan capaian terbesar sepanjang sejarah, justru diakhir tahun cemerlang 2019 ini pula MA berhasil meresmikan 4 gedung penunjang vital, diantaranya Lounge yang tak kalah dibanding mewahnya Grand Indonesia, sehingga pihak MA tak perlu lagi membawa tamu hakim agung dari luar negeri untuk makan diluaran, karena fasilitas lounge MA dinilai sangat ekslusif apalagi Hatta Ali berjanji akan mencarikan Chef situkang masak berkaliber.
Kini MA juga memiliki Theatre yang bisa menampung 300 kapasitas penonton jikia sekali waktu ada nonton bareng bola dunia, walau akan sering diputarkan sejarah berdirinya pengadilan di Indonesia sejak peninggalan Belanda.
Studio e-Learning yang berbasis elektronik milik MA kini sudah bisa dipake untuk meningkatkan wawasan keilmuan para pegawai yang ada. Apalagi Museum MA yang sejak dari pintu gerbang utamanya jelas tergambat wibawah sang Maestro yang memiliki stylesport, masih sangat kencang berjalan kaki menempuh jarak 5 kilometer membuat banyak bawahannya ngos-ngosan di Labuan bajo nan penuh kenangan.
Di penghujung akhir masa jabatan Ketua MA Hatta Ali, torehan prestasi kembali diraih. Bukan tanggung-tanggung prestasi di tingkat internasional yang diraih lembaga tertinggi yudikatif ini.
Hatta Ali akan segera pensiun pada April 2020 mendatang namun yang diwariskannya segudang prestasi serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap peradilan di Indonesia.
Editor : Jimmy Endey