Peristiwa

Haul ke 10 Gus Dur : Tokoh Demokrasi Juga Budayawan Yang Humanis

Acara Satu Dekade Kepergian Gus Dur di Ciganjur Jakarta Selatan

Jurnal123.com – KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, merupakan tokoh pluralisme Indonesia yang sangat langka. Kini 10 tahun sudah berpulangnya Gus Dur yang merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia.

Istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid mengingatkan publik, mendiang suaminya juga merupakan seorang budayawan.

Shinta menuturkan, selama ini publik baru mengenal sosok Gus Dur selaku presiden dan seorang kyai.
“Padahal Gus Dur juga seorang politikus, seorang demokratis, humanis yang humoris dan satu lagi Gus Dur adalah seorang budayawan,” kata Shinta dalam acara Haul ke-10 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

Peran Gus Dur sebagai budayawan, kata Shinta, ditunjukkan melalui pemikiran-pemikirannya mengenai kebudayaan.

Kehidupan Gus Dur juga konsisten membela tradisi sebagai cerminan nilai-nilai kemanusiaan.
“Menjaga kebudayaan pada hakikatnya menjaga kemanusiaan itu sendiri. Itu bisa dilihat dari jejak-jejak kultural yang telah beliau lakukan,” ujar Shinta.

Gus Dur juga dinilai sebagai sosok yang mampu menjembatani hubungan antarkelompok baik itu kelompok agama atau kebudayaan.

Shinta pun menyesalkan hubungan antaragama dan antarkebudayaan yang menurutnya memburuk setelah wafatnya Gus Dur.

“Setelah 10 tahun pasca meninggalnya Gus Dur gerakan penghancuran tradisi dan budaya terus terjadi, seperti penghancuran patung dan pelarangan tradisi upacara adat atas nama agama. Kondisi itu membuat bangsa ini mengalami defisit tradisi,” kata Shinta lagi.

Kendati demikian, Shinta meyakini gagasan Gus Dur itu sudah diterima oleh masyarakat setelah melihat antusiasme publik ketika haul digelar setiap tahunnya.
“Saya merasa masyarakat tidak hanya menerima tapi dari sini saya melihat adanya tekad untuk merealisasikan gagasan-gagasan yang dirintis oleh Gus Dur,” kata Shinta.

Peringatan Haul ke-10 Gus Dur mengambil tema “Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan”.

Sejumlah tokoh seperti KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Agraria Sofyan Djalil, Kapolda Metro Jaya Komjen Gatot Eddy Pramono, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, dan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menghadiri peringatan Haul ke-10 Gus Dur.

Ratusan warga juga tampak memadati lokasi acara. Itu belum ditambah dengan ratusan warga lain yang menghadiri peringatan Haul ke-10 Gus Dur tapi tidak bisa masuk ke lokasi acara.(KOM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *