Akibat Hujan dan Angin Sejumlah Pohon Tumbang di Palembang

Jurnal123.com – Cuaca buruk akhir-akhir ini sedang melanda sejumlah kawasan di Indonesia. Seperti yang dialami salah satu wilayah di Provinsi Sumatera Selatan.
Hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Palembang. Akibatnya banyak pohon tumbang dan beberapa daerah terendam banjir.
Dari pantauan pada Kamis (26/12/2019) malam, banjir terjadi di sejumlah titik seperti di Simpang Polda, KM 8 Jalan Kolonel Burlian, Jalan Basuki Rahmat, hingga perumahan Aspol Punti Kayu dan Rawa Jaya Palembang.
Tidak hanya banjir, sejumlah pohon juga tumbang dan menimpa kendaraan, baik kendaraan parkir atau kendaraan yang melintas. Di Jalan M Isa dan parkiran Palembang Icon Mall misalnya, banyak pohon tumbang dan menimpa mobil.
Selain itu, pohon tumbang juga terjadi di Aspol 26 Ilir dan menimpa rumah yang ada di bawahnya. Termasuk di jalan arah bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Sementara di Rawa Jaya dan Lebak Mulia, Kecamatan Pahlawan, banjir telah mengepung rumah warga sekitar hingga muka air setinggi paha orang dewasa. Bahkan hingga kini air terus naik.
“Air udah masuk sekitar pukul 19.00 WIB. Ini udah sampai paha orang dewasa dan seperti masih terus naik,” tegas seorang warga, Leni Marlina seperti dilansir detikcom di rumahnya, Kamis (26/12/2019).
Dikatakan Leni, daerahnya memang telah menjadi langganan banjir kala memasuki musim penghujan. Tetapi kali ini disebut semakin parah.
“Sekarang ini hujan sebentar saja sudah banjir, kami warga takut mau keluar dari rumah. Masih nunggu kalau terus naik, ini barang-barang dipindahkan,” katanya.
Sementara Kasi Data dan Informasi dari BMKG SMB II Palembang, Bambang Beni menyebut adanya potensi hujan lebat disertai petir dan angin Kencang. Di mana hal ini terjadi seiring masuknya musim hujan di wilayah Sumsel pada skala meteorologi dengan indikasi menguatnya Angin Muson Cina Selatan.
“Cuaca ekstrim kali ini mengakibatkan beberapa kerusakan bangunan, jaringan listrik PLN dan robohnya pohon dan sebagainya di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya,” kata Bambang.
Secara lokal, hal ini diakibatnya adanya Awan Konvektif Cumulonimbus dalam bentuk Single Cumulonimbus karena petumbuhan awan Cumulonimbusnya relatif sendiri/single. Hal ini bahkan bisa mengakibatkan perbedaan tekanan dan suhu yang cukup signifikan antara daerah yang terpapar hujan dan di sekitarnya yang belum terpapar hujan sehingga menyebabkan angin kencang.
“Perubahan karakteristik permukaan bumi atau tanah yang relatif rata akibat pembukaan lahan, kebakaran hutan dan minimnya pepohonan atau hutan membuat potensi angin kencang pada wilayah berkarakteristik seperti ini akan berpotensi sering terjadi. Kondisi ini biasanya pada pagi hari menjelang siang ditandai dengan kenaikan temperatur yang signifikan dan udara terasa terik,” katanya.
Secara regional, hal ini juga diakibatkan adanya Badai Tropis Phanfone di Laut Cina Selatan menyebabkan adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di wilayah Sumsel yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan (cumulonimbus) berpotensi hujan disertai petir dan angin kencang pada siang-sore hari dan potensi hujan ringan pada malam hari yang berlangsung lama.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap update peringatan dini cuaca ekstrem di aplikasi infoBMKG. Apabila udara terasa terik pada pagi menjelang siang waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada sore harinya,” kata Bambang.(DEN)