Risa Santoso Rektor Termuda Indonesia

Jurnal123.com – Mantan tenaga ahli muda di kantor staf Presiden era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Risa Santoso resmi ditetapkan sebagai rektor baru di Institut ASIA Malang yang juga merupakan rektor termuda di Indonesia
Risa sebelumnya menjadi Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Presiden Bidang Isu Strategis Ekonomi yang berada di bawah Deputi 3 selama 1,5 tahun sejak 2015.
Pelantikan dilaksanakan pada Sabtu (2/11/2019) di ruang Theater Institut ASIA Malang. Pelantikan tersebut menjadikan Risa memegang rekor sebagai rektor termuda di Indonesia.
Karena di usianya yang masih sangat muda, yaitu 27 tahun, perempuan asal Surabaya tersebut telah dipilih untuk memimpin perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Wahana Edukasi Cendekia Malang.
Sebelum menjadi rektor, Risa menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis di Kampus Asia. Sebelumnya ia bekerja sebagai Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Presiden. Risa mengenyam pendidikan sarjananya di University of California Berkeley dan menyelesaikan program magisternya di Harvard University.
Terakhir dia menjadi inisiator aktivitas Asia Entrepreneurship Training Program (AETP), yang merupakan program akselerasi kerjasama Swiss dan Indonesia yang ditujukan untuk membantu pengembangan dan internasionalisasi startup muda Indonesia sampai mendapat pendanaan internasional.
Selain itu, wanita yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 27 tahun pada Oktober lalu itu juga pernah menjadi inisiator Asia Hackathon dan program magang di luar negeri.
Ditemui usia dilantik, perempuan berambut panjang ini menyampaikan jika terpilihnya dia sebagai rektor merupakan sebuah kehormatan. Dia pun sangat optimis mampu menjadi pemimpin yang merepresentasikan jiwa muda di era milenial seperti sekarang.
“Memimpin memang sebuah kehormatan sekaligus sebuah tanggungjawab. Saya akan bekerja mewakili kalangan milenial,” katanya pada wartawan.
Alumnus Harvard University ini menyampaikan jika menjadi pemimpin muda memang memiliki tantangan tersendiri. Terutama saat harus bekerja dengan banyak senior yang pastinya juga sangat kenyang dengan pengalaman.
Sehingga, sebagai pemimpin muda dia merasa harus selalu menjalin komunikasi yang baik. Melalui komunikasi yang apik itu, dia yakin mampu menjalankan roda kepemimpinan sebagaimana yang diharapkan institut.
“Sebelumnya dalam dunia organisasi pastinya juga menemukan hal yang sama, kita bekerja dengan yang lebih senior,” terang dia.
Lebih jauh dia menyampaikan, Institut ASIA Malang merupakan penggabungan antara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) ASIA Malang dengan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ASIA. Penggabungan ke duanya secara otomatis mewajibkan Institut ASIA untuk mensinergikan bisnis dan teknologi.
“Langkah saya ke depan tentu bagaimana membenahi kurikulum serta membuka peluang kerjasama yang lebih luas lagi, baik dengan institut dan industri dari dalam atau luar negeri,” jelas perempuan yang juga sempat mengenyam pendidikan sarjananya di University of California, Berkeley itu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendekia, Yoyok Hari Subagiono menyampaikan, Risa terpilih lantaran memiliki pengalaman kerja yang mumpuni. Selain itu juga memiliki latar belakang pendidikan yang tak main-main.
“Pernah menjadi tenaga ahli muda di kantor staf presiden, tentu itu juga menjadi sebuah penilaian tersendiri,” jelas Yoyok.
Yoyok berpendapat, generasi muda atau generasi milenial saat ini sudah banyak bermunculan. Sehingga sudah waktunya bagi mereka untuk diberikan kepercayaan untuk turut serta melakukan pembangunan. Dia pun berharap, terpilihnya Risa mampu mengembangkan Institut ASIA lebih bersaing.
“Tentunya kami berharap akan lebih bersaing lagi,” jelas dia.
Tak hanya itu, Yoyok juga menerangkan jika saat ini Institut ASIA memiliki kurang lebih 2.600 mahasiswa. Pasca berubah bentuk menjadi institut dan ada pengisian jabatan baru sebagai rektor maupun penataan struktur organisasi lainnya, dia optimis layanan yang dibuat dapat lebih dimaksimalkan.(INT)