Polri Siapkan 1O Ribu Brimob Dibantu 70 Ribu Personil TNI Guna Ciptakan Rasa Aman di Pemilu

Jurnal123.com – Upaya memberikan rasa aman di seluruh Indonesia dalam pelaksanan pemunggutan suara di TPS yang dibagi 3 yaitu TPS kurang rawan, TPS rawan dan TPS sangat rawan. Oleh karena itu untuk penebalan sudah disiapkan 10 Ribu Personil Brimob dan di back up TNI 70.000 personil sehingga perjalanan Pemilu 2019 berjalan lancar dan aman.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas, Brigjend Pol Dedi Prasetyo ditemui di Mabes Polri, Jalan Tronojoyo No.3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan , Selasa(16/4)2019 mengatakan untuk TPS kurang rawan di seluruh indonesia disini jumlahnya seluruh indonesia ada 733.204 TPS.” Itu TPS yang kurang rawan, kemudian TPS yang rawan seluruh indonesia 59.579 TPS sedangkan TPS yang sangat rawan 16.780 TPS,” ujarnya
Selanjutya, Dedi menegaskan untuk tingkat Polres ada 30 personil itu sebagai tim penindak ketika ada kejadian maka 30 personil tersebut di harapkan mampu melakukan negosiasi bagi konflik yang terjadi. “Yang ditingkat provinsi ada 100 personil , kemudian seluruh indonesia disiapkan 10 Ribu personil Brimob. Yang setiap saat digerakan penebalan di Polda-Polda yang memang membutuhkan kekuatan personil,” bebernya.
Untuk itu, Dedi menjelaskan selain itu juga dari 271.000 kita juga di back up oleh satuan TNI 70.000 personil , Linmas 1.600.000 personil . Jadi ini suatu bentuk jaminan keamanan kepada Masyarakat untuk tidak perlu ragu-ragu kawatir atau cemas dalam rangka untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang akan disampaikan oleh masyakat menyoblos dengan pilihan hati nurani masing-masing.” Kita menjamin itu keamanan masyarakat mulai masyarakat dari rumah sampai TPS dan kembali lagi ke rumah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dedi merinci kreteria TPS sangat rawan antara lain lokasi TPS tersebut dari sisi geografis jauh selain jauh dari pengelompokan kemudian sulit ditempuh. “Kemudian daerah tersebut memiliki data sejarah pernah jadi konflik sosial ,pernah terjadi kejahatan-kejahatan berintres tinggi seperti serangan KKP dan mendekati seperti itu. Di TPS tersebut batas wilayah satu daerah lain yang memiliki sengketa perbatasan,”rincinya.
Seiring dengan itu, Dedi mengakui khusus di daerah perkotaan TPS-TPS yang memiliki tingkat hetrogen cukup tinggi masyarakatnya dan TPS tersebut tempatnya pada massa yang memiliki tingkat militansi yang cukup tinggi terhadap salah satu pasangan calon.Itu masuk kreteria TPS yang sangat rawan. “Oleh karena itu dari Pola pengamanan ini berbeda dari TPS yang kurang rawan 2 anggota Polisi pegang 2 TPS dibantu oleh 5 orang Linmas. Itu sangat tergantung juga dari jumlah personil Polisi yang ada dan jumlah TPS ditiap-tiap Polres,” akunya.
Jadi, Dedi membeberkan kemudian untuk daerah yang rawan 4 anggota Polisi memegang 2 TPS untuk Linmasnya 6 orang sampai dengan 8 orang. Kemudian untuk daerah yang sangat rawan 3 Polisi memegang 1 TPS kemudian ada Linmas ada 10 orang itu TPS sangat rawan.”Sangat rawan ada penebalan personil bagi tiap Polsek 15 Personil ditugaskan khusus untuk melakukan selain patroli terpadu dan upaya-upaya pencegahan secara awal apabila terjadi kejahatan integritas tinggi dan Konflik sosial,” bebernya.
Sesuai perkembangan, Dedi mengungkapkan untuk tingkat Polres ada 30 personil itu sebagai tim penindak ketika ada kejadian maka 30 personil tersebut di harapkan mampu melakukan negosiasi bagi konflik yang terjadi. “Yang ditingkat provinsi ada 100 personil , kemudian seluruh indonesia disiapkan 10 Ribu personil Brimob. Yang setiap saat digerakan penebalan di Polda-Polda yang memang membutuhkan kekuatan personil,” ungkapnya.(Vecky Ngelo)