Polri Ungkap Anak Kandung Santoso Bergabung dengan Ali Kalora Cs
Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjend Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri,Jakarta Selatan Kamis(14/2)2019 mengatakan Satuan Tugas Operasi Tinombala akhirnya mengungkap kan ada tambahan 1 orang anggota baru dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur(MIT) pimpinan Ali Kalora.(Vecky Ngelo)
Jurnal123.com – Upaya pengejaran yang dilakukan terus oleh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala dan akhirnya mengungkapkan, ada tambahan satu orang anggota baru dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo ditemui di Mabes Polri,Jakarta Selatan, Kamis(14/2)2019 mengatakan, anggota baru tersebut adalah anak kandung pimpinan terdahulu MIT Santoso. “Satgas berhasil mengidentifikasi satu orang DPO lagi yang ikut bergabung ke kelompok Ali Kalora, yaitu anak kandung Santoso,” ujarnya.
Selanjutnya, Dedi menegaskan penetapan anggota baru kelompok tersebut dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) akan segera dilakukan. Terkait perekrutan anak kandung Santoso tersebut sebagai anggota, Dedi mengaku hal itu masih dalam proses penelusuran. “Antara direkrut dan inisiatif sendiri karena datang ke hutan. Ali Kalora ini lagi diidentifikasi dan nanti akan segera diterbitkan DPO,” tegasnya.
untuk itu, Dedi menjelaskan selain mengidentifikasi anggota baru, Satgas juga telah menangkap seorang kurir yang diduga terafiliasi dengan kelompok tersebut. “Satgas menangkap kurir simpatisan DPO. Ini sudah dilakukan penangkapan kurir-kurirnya dan dalam pemeriksaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dedi merinci selanjutnya para kurir diketahui bertugas membawa logistik untuk kelompok tersebut dengan menggunakan karung dan dipikul. ” logistik tersebut dibawa dengan cara dipikul karena jalur di daerah tersebut terbatas. “Tim gabungan masih melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok teroris itu di daerah sekitar Poso. Cara yang dilakukan pihak kepolisian mulai dari menguasai jalur-jalur logistik kelompok itu, memantau jalur komunikasi, hingga menggandeng keluarga anggota kelompok Ali Kalora cs agar mau menyerahkan diri,” rincinya.
Dari info yang ada, Dedi ,mendaskan aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.” Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan. Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka,” . tandasnya. (Vecky Ngelo)