Nusantara

Polisi Siap Menyerbu Ali Kalora Jika Tak Serahkan Diri Hingga 29 Januari 2019

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Dedi Prasetyo (Foto Vecky Ngelo)

Jurnal123.com – Keseriusan  tim gabungan TNI dan Polri dalam melaksanakan tugas terus mengejar dan menyerbuh kelompok Mujahidin Indonesia Timur(MIT) pimpinan Ali Kalora sudah bertambah menjadi 14 orang.   

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/) 2019 mengatakan Tim gabungan TNI dan Kepolisian RI akan melakukan penyerbuan jika hingga 29 Januari 2019 kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora tidak menyerahkan diri.“Setelah tanggal 29 Januari 2019 diperintahkan bergerak, maka Satgas Tinombala langsung serbu,” ujarnya.

Selanjutnya, Dedi menegaskan  Satgas Tinombala sedang melokalisasi jalur-jalur logistik dan komunikasi kelompok Ali Kalora untuk mempersempit ruang gerak mereka.Selain itu, ditempatkan pula tim di tiga lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok Ali Kalora.“Sekarang satgas sudah membagi pasukan menjadi tiga tim. Tim-tim itu adalah di tiga lokasi berbeda, yang tidak bisa saya sebutkan yang diduga di situ ada Ali Kalora dan kelompoknya,”tegasnya.

Untuk itu, Dedi menjelaskan  Satgas penegakan hukum operasi Tinombala belum melakukan penangkapan terhadap kelompok Ali Kalora.”Alasannya, masih menunggu upaya-upaya  preventif dengan melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat hingga 29 Januari 2019,” jelasnya.

Lebih jauh, Dedi merinci Tim Satgas Tinombala juga telah menyebarkan pamflet agar kelompok Ali Kalora menyerahkan diri.“Penyebaran foto, penyebaran DPO (Daftar Pencarian Orang) disebarkan oleh seluruh Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta Subsatgas Preventif, baik melalui udara maupun darat,Jadi ada anggota dari subsatgas preventif yang langsung bersentuhan dengan keluarga-keluarga kelompok Ali Kalora cs,” rincinnya.

Dari data yang ada, Dedi membeberkan Kelompok MIT dipimpin oleh Ali Kalora setelah tewasnya Santoso pada 2016 lalu ketika Operasi Tinombala digelar secara gabungan antara polisi dan tentara. Diketahui, ada penambahan empat anggota yang bergabung dengan Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Sehingga total jumlah kelompok ini menjadi 14 orang.”Empat orang tersebut teridentifikasi berasal dari Banten dan Makassar. Mereka semua telah ditetapkan sebagai buronan.Keempat orang itu adalah Alvin asal Banten, Jaka (Banten), Ramadan (Banten), Alqindi Mutaqien (Banten), serta Andi Muhamad (Makasar),” bebernya.(Vecky Ngelo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *