Nusantara

Mahasiswa Diajak Perangi Hoax Selama Pemilu 2019

Tampak Wakil Kepala Satuan Tugas Nusantara Brigjen Pol Fadil Imran saat membuka seminar nasional dengan tema “Anti Hoaks:Jangan Ada Hoaks di antara Kita,” di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1)2019. (Vecky Ngelo)

Jurnal123.com – Maraknya aksi berita hoax,  hal seperti terjadi  adanya 7 kontainer  kertas suara sudah dicoblos saat dicek tidaik ada. Ini bisa mencerdai Pemilu 2019. Menghadapi hal ini, Polri mengajak mahasiswa ikut andil memerangi berita bohong atau hoaks jelang Pemilu 2019. 

Wakil Kepala Satuan Tugas Nusantara Brigjen Pol Fadil Imran saat  membuka seminar nasional dengan tema “Anti Hoaks:Jangan Ada Hoaks di antara Kita,” di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1)2019 mengatakan dan meminta mahasiswa untuk mengecek informasi atau berita yang diduga hoaks. “Yang pertama jika ada berita hoaks, cek dan ricek. Cek sumbernya maupun siapa orang yang memberitakan,” ujarnya. 

Selanjutnya, Fadil menegaskan dan  meminta mahasiswa untuk tidak hanya percaya pada satu sumber ketika membaca atau mendengar informasi di media sosial.  “Para mahasiswa untuk langsung mencari pemberitaan yang bersifat konfirmasi ke media arus utama atau mainstream. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan informasi yang utuh,” tegasnya. 

Untuk itu, Fadil menjelaskan  salah satu langkah memerangi hoaks adalah melaporkan berita-berita yang diduga atau sudah dipastikan bohong kepada pihak yang berwenang. “Laporkan jika ada konten di media sosial yang menurut adik-adik mahasiswa mengandung berita-berita bohong yang dapat memecah belah bangsa ini, yang dapat mengganggu rasa aman,” jelasnya.

 

Sesuai perkembangan menandaskan rincinya kepada mahasiswa untuk memanfaatkan hak poltik pada Pemilu 2019. “Ingat pada 17 April (2019) nanti datang jangan golput. Berperan aktif dalam menjaga stabilitas keamanan, damai, dan sejuk menjelang pada saat dan setelah pemilu. Ini yang kami harapkan dari satgas Nusantara.Mahasiswa saya harap tetap menjadi pendingin, mendinginkan, dan berpikir rasional,” tandsanya.  

Jadi, Fadil menambahkan Satgas Nusantara dibentuk Polri untuk menangani berita-berita bohong atau ujaran kebencian, penghinaan, serta penyalahgunaan media sosial selama Pemilu 2019. “Satgas ini juga berperan untuk mendinginkan tensi panas menjelang pemilu. Satgas Nusantara membawahi empat subsatgas yang membidangi kemitraan, menajemen media, manajemen sosial dan penegakan hukum,” tambahnya. (Vecky Ngelo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *