Nusantara

Polri Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah ,Kejar Pelaku dan Proses Hukum

Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjend Pol Muhammad Iqbal mengatakan Negara Tak Boleh kalah, kita terus bergerak mengejar pelaku dan memproses Hukum.( Vecky Ngelo)

Jurnal123.com – Penyelesaian kasus penembakan di Kabupaten Nduga ,Papua yang menelan korban para pekerja PT Astika saat melaksanakan tugas membuat jalan. Disini negara tak boleh kalah TNI Polri terus mengejar para pelaku.

Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjend Pol Muhammad Iqbal mengatakan
Jelas ,Negara tidak boleh kalah oleh siapapun apa lagi oleh Kelompok Kriminal Bersenhata(KKB) ini keji sekali .”Bayangkan para pekerja pahlawan pembangunan ingin mengsejahterakan Papua,bangun semua fasilitas yang ada atas proyek-proyek program pemerintah bayangkan kalau di Papua semua proyek jalan semua transportasi sudah terdukung muara mengalir pada kesejahteraan masyarakat. Ekonomi efektif dan efisien, transportasi,” ujarnya.

Selanjutnya, Iqbal menegaskan menguasai keadaan di Kabupaten Nduga di distrik Gigi Papua. Bapak Kapolda dan Bapak Pangdam memimpin sejak terjadi insiden tersebut ada belasan korban tewas sudah dievakuasi bahkan sudah dipertemukan dengan keluarga kita lakukan proses cyngrafi infigtion itu adalah SOP yang harus dilakukan satu kasus . “Beberapa masyarakat sudah kita lakukan evakuasi dan juga puluhan tawanan ya yang berhasil kita evakuasi, saya tidak mau menyebutkan detail berapa ini sedang berlangsung dilokasi. Karena itu berkaitan dengan proses penyelidikan dan penyidikan kan ini koridor hukum,” tegasnya.

Untuk itu,Iqbal menjelaskan Insya Allah kita akan pastikan berapa angka sampai hari inj karena dugaan pembunuhan akibat penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Khusus untuk Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB) kita sudah paham ini kelompok mana mungkin narasi sudah beredar di media doakan saja dan dukung TNI Polri segera melakukan proses hukum dan kami kejar kemana mereka berada dan insyah Allah akan kami tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatan ,” jelasnya.

Ketika disinggung OPM bilang bertanggung jawab perbuatannya, Iqbal merincinya Silakan saja kita punya SOP sendiri ini koridor hukum dan perbuatan melawan hukum ,Kepolsian didepan dibantu penuh oleh TNI .kita sudah paham ada beberapa narasi yang mengaku juru bicara OPM ini menjadi bahan tetapi belum kita pastikan.” Kita tidak mau terpancing oleh propaganda-propaganda mereka. Yang jelas proses pertama sudah kita lakukan, evakuasi korban membebaskan tawanan,-tawanan teman-teman pekerja kita merupakan pahlawan pembangunan juga sudah melakukan evakuasi beberapa masyarakat dan tepat tim sudah bergerak kita akan melakukan penegakan hukum. Kalau sudah clear dan baru kita bisa jawab kelompok mana yang bermain.ada afiliasi dengan OPM,” rincinya.

Seiring dengan itu, Iqbal menandaskan batasan saya belum.menyebutkan detail ada belasan.” Itu dugaan sementara ada 19 orang PT istaka Karya dan 1 anggota TNI. Kita akan melakukan proses kejadian perkara. Bayangkara dapat angka itu dari saksi hidup. Saksi yang berhasil melarikan hidup kita minta keterangan. Saat kita sampai dilokasi kita datakan berikan ruang untuk bekerja dulu,” tandasnya.

Terkait kesulitan pengejaran, Iqbal mengungkapkan mungkin rekan,-rekan Papua khusus Kabupaten Ndungga pegunungan lembah jurang dan sebagainya , terus juga cuaca gelap dan sebagainya. Ini faktor keamaman kami profesional dibidang tersebut dan pasukan-pasukan terpilih sudah diperintahkan oleh bapak Kapolri dan Panglima TNI untuk turun proses penegakan hukum mengejar dan menangkap mereka.” Tetapi kami juga harus smart tidah grasak grusuk masuk tiba-tiba kita masuk greab soon sabar dan kami sedang bekerja bahkan Bapak TNI ada di lokasi dan Bapak Wakil Kapolri ada dilokasi,” ungkapnya.

JaminanKeamanan kedepan,Iqbal membeberkan kita jamin Papua Barat aman.Proses penegakan hukum itu kita lakukan upaya paksa dan kita melakukan upaya penangkapan.” Itu Prosedur dan kita tidak pakai istilah hidup atau mati. Proses upaya penangkapan oleh Kepolisian sama dengan pelaku kriminal lain apa bila mereka melakukan perlawanan yang mengancam petugas atau nyawa masyarakat lain itu seketika itu juga ancaman seketika itu tidak ada pilihan lain walaupun itu mematikan Itu prosedur,” bebernya( Vecky Ngelo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *