Polri Bentuk Tim Khusus Ungkap Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Jurnal123.com – Terkait dengan pengungkapan kasus pembunuhan satu.Keluarga di Bekasi, akhirnya Polri membentuk tim khusus.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ditemui di Mabes Polri, Selasa (13/11) 2018 mengatakan upaya mengatahui lebih dalam terkait dalam pembunuhan satu keluarga di Bekasi.“Kapolres sudah membentuk timsus (tim khusus) untuk menangani dan mengungkap kasus tersebut dibantu oleh Unit Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Polda Metro,” ujarnya.
Selanjutnya, Dedi menegaskan Polisi juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.“Pakaian korban dan 1 bilah gunting,” tegasnya.
Lebih jauh, Dedi menjelaskan diduga barang bukti yang ditemukan polisi digunakan pelaku untuk melukai korban.Kasus ini tengah diselidiki Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya.
“Belum tahu (barang bukti) milik siapa masih dalam lidik,” jelasnya.
Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga
Diberitakan, pasangan suami-istri dan dua anak mereka ditemukan tewas dibunuh di tempat tinggal mereka di Jalan Bojong Nangka II, RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) pagi.
Mereka adalah Diperum Nainggolan (38) dan istrinya Maya Boru Ambarita (37) serta dua anak mereka yaitu Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Diperum dan Maya merupakan pengelola kontrakan. Pemilik kontrakan disebut bernama Douglas.
Mereka tinggal tidak jauh dari lokasi rumah yang dikontrakan.
Lokasi kejadian pada Selasa siang tampak dipenuhi warga yang kaget dengan peristiwa pembunuhan tersebut.
Pihak kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan atas kasus itu.
Dari informasi yang dihimpun, seorang saksi bernama Feby Lofa Rukiani, yang tinggal di kontrakan yang dikelola korban, pada pukul 03.30 WIB melihat gerbang kontrakan terbuka dan televisi di rumah korban menyala.
Namun, saat Feby memanggil salah seorang korban dari luar rumah, tidak ada jawaban dari korban.
Feby sempat menelepon korban tetapi tidak diangkat. Feby kemudian ke kembali ke kontrakannya.
Pada pukul 06.30 WIB, biasanya korban sudah bersiap berangkat kerja. Akan tetapi, Feby belum melihat korban bersiap-siap pergi kerja.
Feby yang curiga dan penasaran akhirnya mencoba membuka jendela rumah korban. Ketika melihat ke dalam rumah, Feby melihat korban sudah tergeletak dan bersimbah darah.
Melihat hal itu, Feby memanggil warga lainnya untuk mengecek korban dan melaporkan kejadian itu ke pihak RT dan kepolisian Sektor Pondok Gede.
Dedi mengatakan, para korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.(Vecky Ngelo)