Video Pidato Kapolri Soal Ormas Islam Merupakan Editan
JURNAL123, JAKARTA.
Adanya tudingan video Pidato Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang diviralkan itu tidak benar dan itu video Kapolri yang diviralkan ormas islam yang sudah dipotong-potong dari 26 Menit menjadi 2 menit yang disampaikan di Pondok Pesantren Annawawi,Serang Banten.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mochammad Iqbal ditetemui di rumah Dinas Kapolri, Rabu (31/1/2018) mengatakan video pidato Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian soal ormas Islam yang viral sudah terpotong-potong.Pidato dalam video tersebut disampaikan di Pondok Pesantren Annawawi, Serang, Banten, 8 Februari 2017.Durasi aslinya selama 26 menit. Sementara video yang beredar hanya berdurasi sekitar 2 menit.”Itu sudah dipotong-potong jadi kalimat tidak utuh. Bagaimana kalimat tidak utuh berarti pesan tidak utuh juga,” ujarnya.
Selanjutnya, Iqbal menegaskan potongan video itu menyebabkan beberapa pihak menginterpretasikan sendiri maksudnya.Bahkan, tidak sedikit yang menyalahkan Kapolri atas pernyataan yang dianggap mengesampingkan ormas Islam selain Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.”Kapolri telah bertemu dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin selaku pemilik pondok pesantren di mana Tito berpidato. Selain itu, ormas Syarikat Islam yang dipimpin Hamdan Zoelva juga telah menemui Kapolri dan meminta klarifikasi soal video itu.Setelah adanya silaturahmi ini semua terbuka bahwa maksud pak Kapolri didalam video itu berbeda sekali. Tidak ada maksud menyudutkan pihak-pihak tertentu,” tegasnya.
Selanjutnya, Iqbal menjelaskan pidato itu disampaikan saat Pilkada serentak tengah hangat-hangatnya. Kapolri saat itu memotivasi dan menyampaikan ke seluruh jajaran kepolisian untuk memperkuat silaturahim dengan ormas islam.”Ingat, semua (ormas islam) kecuali ada kelompok yang ingin merongrong NKRI,” jelasnya.
Seirng dengan itu, Iqbal menambahkan meski begitu, Polri belum akan mengusut siapa orang yang menyebarkan video yang tidak utuh itu. Yang terpenting, kata Iqbal, publik mengetahui bahwa tak ada maksud Kapolri untuk mengesampingkan ormas islam selain NU dan Muhammadiyah.”Kita kan sedang mempersiapkan pengamanan pesta demokrasi. Jangan sampai hal ini menjadi senjata kelompok ingin mengacaukan,” tambahnya. (VEK)