Nusantara

GPPMP Gelar Program Bela Negara Guna Mewujudkan Nawacita

Suasana Konperensi Pers GPPMP
Suasana Konperensi Pers di Kantor Sekretariat GPPMP Jakarta

JURNAL123, JAKARTA.
Upaya mewujudkan cita-cita luhur dan dimana dalam era kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih , sekalipun itu tidak cuku jika tidak didukung dengan dispilin Nasional yang menyeluruh mulai dari aparat pemerintah ditingkat pusat sampai di daerah dan berbagai strata kehidupan sosial dalam masyarakat dipelosok tanah air. Ini menjadi program kerja Generasi Penerus Pejuang Merah Putih (GPPMP) untuk meningkatkan Etos kerja, Produktivitas dan Kedisiplinan Nasioan sebagai mewujudkan berhasilnya program Nawacita sebagai sasaran program pembangunan.

Ketua  Dewan Kehornatan GPPMP, Letjend TNI (Purn) Suadi Marasabessy ketika di temui di Seketariat GPPMP di Jalan Dempo 26, Sabtu (16/12/2017) mengatakan  disiplin nasional juga merupakan salah satu komponen yang menjadikan factor sukses tidaknya Pembangunan Nasional seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 November 2017 saat ulang tahun Partai Nasdem. “Bahwa kita bangsa tertinggal dari Negara-negara tertangga dalam tiga hal , Pertama ,Etos Kerja. Kedua, Produktivitas dan Ketiga Kedisiplinan Nasional .” Ini yang harus kita bangun kembali  untuk  membanwa Negara ini menjadi Negara besar menjadi Negara kuat, menjadi Negara maju dengan gerakan-gerakan perubahan baik pola pokir,etos kerja, produktivitas,kedisplinan, “ ujarnya.

Selanjutnya, Suadi menegaskan dalam konteks dan pengertian Bela Negara bagi Bangsa Indonesia adalah sikap  dan prilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara  Kesatuan Repulik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang  Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang seutuhnya .” Setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban untk turut serta dalam  upaya pembelaan Negara dan dijabarkan dalam Undang-Undang untuk mengatur persyaratan Bela Negara tersebut,” tegasnya.

Untuk itu, Suadi menjelaskan  kesadaran bela Negara itu hakikatnya kesedian berbakti pada Negara dan kesedian  berkorban membela negra . Spektrum bela negara itu sangat luas dari yang paling halus hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik  sesama warga negara  sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.” Tercakup didalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara. Unsur Dasar Bela Negara adalah 1. Cinta Tanah Air. 2. Kesadaran Berbangsa  dan bernegara. 3. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, “ jelasnya.

Lebih lanjut, Suadi merincinya meperhatikan kondisi eksisting komitmen bela Negara Bangsa Indoenesia dan sebagao bagian dari upaya mendukung “Revolusi Mental “ Seperti yang tertuang dalam Program Nawa Cita Pemerintah  Kabinet Kerja dan dalam rangka mewujudkan Sumber Daya Manusia(SDM) Yang memiliki jiwa nasionalisme, cinta  Tanah air dan kesadaran bela Negara, kementerian Pertahanan bekerjasama dengan kementerian /lembaga terkait berencana membentuk kader-kader bela Negara disetiap kabupaten/kota diseluruh Indonesia . “Dalam lima tahun kedepan Kemhan akan membentuk kader bela Negara dengan target sebanyak 100 juta kader  secara bertahap melalui program pembinaan kesadaran bela Negara yang  pada tahun 2015 ini rencananya akan dilaksanakan di 47 Kabupaten /kota  yang berada di 11 Kodam,” rincinya.

Ketua pelaksana Aktualisasi Bela Negara, Drs Hengky Luntunggan mengatakan dalam rangka inilah Dewan Pimpinan Pusat Generasi Penerus Perjuang Merah Putih  14 Febuari 1946 menggagas Program Gerakan Peningkatan Disiplin Nasional  (GPDN ) dan  Pelatihan Bela Negara (PBN) yang dirangkaikan dengan memperingati 72 tahun Peristiwa Heroik Merah Putih 14 Febuari 1946 di Sulawesi Utara pada tahun 2018. “ Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengkampanyekan Gerakan  Peningkatan Disiplin Nasional dan Bela Negara keseluruh lapisan masyarakat ,” ujarnya.

Seiring dengan itu, Hengky merincinya ini dilakukan dengan tujuan, pertama,.melaksanakan seluruh Program pemerintah secara sungguh-sungguh dalam upaya mewujudkan  tercapainya seluruh program kerja dengan berpedoman pada Nawacita. Kedua, Mengajak seluruh masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan (Stake Holder) agar lebih meningkatkan ethos kerja kedisiplinan nasional serta melaksanakan semua program serta disiplin sehingga sasaran Pembangunan baik jangka pendek, Jangka menengah dan jangka panjang dapat terwujud demi kesejahteraan masyarakat. “Ketiga , Membina melatih serta mengembangkan potensi generasi muda yang berkarakter dan berwawasan kebangsaan dengan meningkatkan disiplin nasionakl yang menyeluruh dan terpadu. Keempat, Mengkampanyekan  program Gerakan Peningakatan Disiplin  Nasional ke seluruh  pelosok Tanah air agar masyarakat semakin sadar akan tugas  dan panggilannya sebagai  warga Negara yang memiliki jati diri dengan  meningakatkan disiplin secara menyeluruh  dalam setiap kegiatan berdasarkan pada aturan  yang berlaku. Kelima, Menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara di tingkat  Pusat maupu   Daerah dalam rangka membangun kecintaan NKRI yang solid  dan menanamkan jiwa dan semangat bela Negara bagi seluruh lapisan masyarakat,” rincinya.

Oleh karena itu, Hengky menandaskan Tema dan Sub  Tema . Tema : Disiplin Nasional sebagai fondasi Etos Kerja  ,Produkvitas  dan semangat Bela Negara”.  Sub Tema “ Meningakatkan Displin Nasional dan Bela Negara dengan melibatkan Peran Masyarakat Dalam Upaya  Mewujudkan  Terlaksananya Pembangunan Nasional berdasarkan Nawacita.  Pelaksanaan Kegiatan.,  1. Launcing GPDN 16 Desember 2017. 2. Kampanye GPDN Tahap 1 : 2 Januari 2018 -31 Juni 2018. 3. Kampanye GPDN Tahap II : 1 Juli 2018 – 31 Desember 2018. “ 4 . Diskusi Publik  Peningkatan Disiplin  Nasional dan Aktualitasi  Bela Negara (Tentative 9 Febuari 2017. 5. Pelatihan Bela Negara  sepanjang tahun 2018 (untuk Pusat dan Daerah) 6. Diseminasi Gerakan Disiplin  Nasional  kepada Ormas, Ormud, PT dan sekolah ,Lembaga Keagamaan Nasional (MUI, PGI, KWI, WALUBI, PHDI, MATAKIN, NU, Muhamadiyah dll.  7. Ziarah TMPN Kalibata 14 Febuari 2017 dalam rangka HUT ke  72 GPPMP 14  Febuari 1946,” tandasnya. (VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *