Internasional

4 Kapal Induk AS Kepung Korea Utara

 Kapal Induk Angkatan Laut Amerika USS Carl Vinson (CVN 70) dan USS Ronald Reagan (CVN 76)  (Mass Communication Specialist 2nd Class Z.A. Landers/U.S. Navy via AP)

Kapal Induk Angkatan Laut Amerika USS Carl Vinson (CVN 70) dan USS Ronald Reagan (CVN 76) (Mass Communication Specialist 2nd Class Z.A. Landers/U.S. Navy via AP)

JURNAL123, SEOUL.
Presiden Donald Trump telah memberi sinyal serius atas ancamannya terhadap Korea Utara yang terlihat dari pengerahan peralatan militer Amerika Serikat dengan konfigurasi mengepung negara yang luasnya tak sampai 121 ribu kilometer per segi itu.

Trump murka karena Kim Jong Un menolak menghentikan program senjata rudal dan nuklirnya sekalipun berbagai sanksi internasional sudah dijatuhkan. Yang bikin panas Trump, di tengah sanksi yang diklaim terberat yang pernah diberikan Dewan Keamanan PBB, Kim Jong-un masih saja mampu membangun program senjata nuklirnya dan bersumpah akan mendaratkan rudal balistik antarbenua atau ICBM di wilayah Amerika.

Pentagon menegaskan sikapnya bahwa militer Amerika Serikat sudah dalam posisi siap untuk bertempur melawan Korea Utara. Penegasan Pentagon ini untuk mendukung keputusan Trump yang mengedepankan cara militer untuk menekuk Korea Utara dan menutup buku terhadap dialog.

Berikut pengerahan peralatan militer dan jumlah pasukan Amerika ke Semenanjung Korea yang diduga dibungkus dengan latihan perang Amerika dengan sekutu terdekatnya, Korea Selatan.

1. Kapal induk.
Sedikitnya 4 kapal induk bertenaga nuklir yang dikerahkan ke Semenanjung Korea yakni: USS Ronald Reagan, USS Theodore Roosevelt, USS Carl Vinson, dan USS Bunker Hill yang berusia paling tua karena dibangun pada masa Perang Dunia II.

2. Kapal perusak.
Tiga kapal perusak ini mendampingi kapal induk di antaranya USS Halsey, USS Sampson, dan USS Treble.

3. Pesawat Tempur
Pesawat pembom B-1B Lnacer, F-22 Raptor dan sejumlah pesawat tempur tercanggih.

4.Sekitar 7.500 personil marinir dikerahkan untuk menghadapi kemungkinan perang. Ini di luar pasukan angkatan udara Amerika Serikat.

Selain itu, negara-negara sekutu seperti Korea Selatan, Jepang, Australia dan Inggris sudah menyatakan dukungannya dan bantuannya kepada Amerika Serikat untuk menghadapi Korea Utara.

Empat negara sekutu Amerika Serikat ini siap mengerahkan pasukan keamanannya untuk menghadapi Korea Utara.

KOREA UTARA SIAP PERANG DENGAN AS.

Menjelang latihan gabungan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan pada Senin, 16 Oktober 2017, rezim Korea Utara meningkatkan serangan psikologis kepada musuhnya.

Rezim Korea Utara menyebut Presiden AS, Donald Trump, sebagai “pedagang perang dan pencekik perdamaian.”

“Kami sudah peringatkan beberapa kali bahwa kami akan melakukan serangan balik untuk bertahan termasuk melakukan tembakan salvo menggunakan rudal ke perairan dekat Pulau Guam milik AS,” kata Kim Kwang Hak, seorang peneliti di Institut Studi Amerika milik Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

Kim menambahkan,”Tindakan militer AS mengeraskan determinasi kami bahwa AS harus dijinakkan dengan api dan biarkan tangan kami semakin dekat ke pemicu untuk melakukan serangan balasan paling keras.”

Kapal selam rudal kelas menengah Ohio USS Michigan. US Navy

Lewat media resmi Rodong Sinmun, seperti dipublikasikan Korean Central News Agency, pemerintah AS disebut menjual berbagai senjata canggih kepada Korea Selatan dan Jepang.

Ini dilakukan untuk meningkatkan laba perusahaan senjata canggih AS sambil menciptakan suasana sangat tegang (a hair trigger situation) di Semenanjung Korea.

Pada 5 September lalu, sepekan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik melewati Jepang, Trump mencuit di akun pribadinya @realdonaldtrump. Dia mengatakan,”Saya izinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli lebih banyak senjata canggih dan peralatan militer dari Amerika Serikat.”

Menurut catatan Stockholm International Peace Research Institute, Korea Selatan merupakan pembeli senjata terbesar nomor empat dari AS sejak 2011 – 2015.

Jepang dan Korea Selatan juga peserta dalam program F-35 Joint Strike Fighter, yang merupkan program pengembangan senjata termahal dalam sejarah dunia.

Korea Selatan bakal menggelar latihan perang dengan AS selama sepuluh hari mulai Senin besok. Sejumlah kapal induk dan kapal penghancur AS telah tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan.

Dalam sebuah wawancara dengan media, Trump mengatakan,”Kita punya banyak rudal yang bisa menjatuhkan rudal lawan di udara dengan akurasi 97 persen,” kata dia saat ditanya cara menaklukkan rudal Korea Utara.(CNN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *