Status Awas Gunung Agung, Pengungsi Capai 34 Ribu Jiwa Beras Disiapkan 50 Ribu Ton

JURNAL123, KARANGASEM.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah warga terdampak Gunung Agung yang mengungsi terus meningkat. Sampai Minggu (24/9/2017) terhitung 34.932 jiwa telah mengungsi.
“Pengungsi tersebar di 7 kabupaten di Bali,” kata Sutopo. Diperkirakan jumlah pengungsi ini akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengungsi ke luar Pulau Bali.
Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi.
Dari 34.931 jiwa pengungsi, mereka tersebar di 238 titik pengungsian, di Kabupaten Badung 3 titik (328 jiwa), Kabupaten Bangli 23 titik (2.883 jiwa), Kabupaten Buleleng 13 titik (4.649 jiwa), Kabupaten Denpasar 5 titik (297 jiwa), Kabupaten Giayar 12 titik (161 jiwa), Kabupaten Karangasem 81 titik (15.129 jiwa), dan Kabupaten Klungkung 101 titik (11.484 jiwa).
Banyaknya titik pengungsian yang menyebar menyebabkan kendala dalam distribusi bantuan logistik. Banyak titik pengungsian yang hanya berisi kurang dari 10 jiwa pengungsi.
“Gubernur Bali telah memerintahkan agar pengungsi yang sedikit jumlahnya dapat dijadikan satu di satu tempat,” ujar Sutopo.
Jumlah pengungsi sering berubah sebab pada siang hari sebagian warga kembali ke rumah untuk memberikan makan ternaknya. Pada sore atau malam, pengungsi kembali ke tempat pengungsian lagi.
Masih banyak ternak yang belum dievakuasi ke tempat pengungsian ternak atau dikumpulkan di satu tempat aman karena katerbatasan data, sarana dan prasarana untuk evakuasi ternak.
“Prioritas utama evakuasi adalah masyarakat, penanganan ternak akan ditangani oleh Dinas Peternakan Kabupaten dan bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Bali,” kata Sutopo.
Penanganan ternak ini akan ditangani satgas khusus. BNPB terus mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan evakuasi ternak.
Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali, mengklaim telah menyiapkan 50.000 ton beras untuk mengantisipasi kekurangan stok beras yang nanti disalurkan ke sejumlah pos penanganan pengungsi Gunung Agung.
“Kami memiliki stok beras 50.000 ton untuk mengantisipasi apabila terjadi kekurangan beras untuk para pengungsi,” kata Bupati Karangasem, Ayu Mas Sumantri, di GOR Sweca Pura, Klungkung, Minggu.
Selain ketersediaan beras di Kabupaten Karangasem, kata Sumantri, kesiapan stok beras untuk para pengungsi Gunung Agung, pemerintah Provinsi Bali juga menyiapkan 200.000 ton beras cadangan.
Sumantri mengatakan, stok beras dari Kabupaten Karangasem ini diyakini mampu untuk memenuhi kebutuhan pengungsi selama satu bulan ke depan. “Saya yakin masalah kekurangan beras sudah dapat teratasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Penanggulangan Bencana Pengungsi di Desa Manggis, Wayan Gede Susila mengatakan, jumlah pengungsi yang ada di posko pengungsian setempat berdasarkan data saat ini mencapai 1.843 jiwa. Di desa ini juga terdapat depo BBM besar PT Pertamina untuk Bali dan sekitarnya.
“Saat ini yang menjadi permasalahan pengungsi di posko ini adalah perlu ada tambahan alas tidur, selimut balita, tangki untuk menampung air bersih,” katanya.
Untuk sarana kamar mandi dan pendukungnya, kata dia, sudah ada 10 unit yang disiagakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi Gunung Agung di po lapangan Desa Adat Manggis.(KOM/ANT)