Nusantara

Polri Dan KPK Tetap Kompak

Kapolri Jenderal Tito Karnavian Berpegang Tangan Dengan Ketua KPK Agus Rahardjo (Foto Antara)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Berpegang Tangan Dengan Ketua KPK Agus Rahardjo (Foto Antara)

JURNAL123, JAKARTA.
Friksi antara penyidik KPK, Novel Baswedan dengan rekan-rekannya sesama penyidik dan eks penyidik KPK yang merupakan anggota Polri dianggap bukan masalah antarorganisasi.

Hal itu tercermin dari kehadiran tiga pimpinan KPK, yaitu Agus Rahardjo, Laode M Syarif, dan Saut Situmorang, dalam upacara serah terima jabatan (sertijab) kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) di Mabes Polri yang dipimpin Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Selasa (19/9/2017). Pimpinan Polri dan KPK tetap kompak.

“KPK hadir sebagai bentuk solidaritas Polri dan KPK. Saya selalu tegaskan bahwa Polri berkomitmen untuk membangun hubungan dan sinergi dengan KPK. Enggak ingin ada benturan, apalagi dipengaruhi adu domba dari pihak yang senang Polri-KPK enggak solid,” kata Tito.

Tito menyebutkan dirinya menghubungi sendiri para pimpinan KPK untuk hadir dalam acara di Mabes Polri itu. Jadi, meski ada dinamika internal antara anggota KPK dengan anggota Polri, tetapi hubungan pimpinan kedua instansi ini sangat baik.

“Kehadiran rombongan KPK ini saya berterima kasih dan ada kepentingannya juga karena beberapa jabatan yang di-sertijab adalah jabatan yang bersentuhan dengan KPK, seperti masalah logistik, diklat. Kira-kita itulah,” sambungnya.

Agus menambahkan mereka memang datang karena diundang. Lemdiklat Polri juga menjadi tempat berlatih para penyidik KPK. Polisi adalah sumber penyidik KPK.

“Jadi kedatangan kami juga terkait erat dengan kebutuhan KPK. Kami selalu komunikasi baik dengan Polri dan enggak pernah ada hal yang kemudian tergambar seperti di media (kalau ada masalah antarorganisasi). Kami kompak sekali. Saya sering ketemu. Saya kalau WA sebut dinda Tito dan Tito sebut saya kangmas. Hubungan kita enggak pernah ada yang enggak harmonis,” sambungnya.

Terkait dinamika yang ada, lanjut Agus, pihaknya bersama Polri sedang mencari win win solution. “Kami coba harmoniskan pegawai KPK dan mudah-mudahan Tuhan memberi petunjuk ke KPK. Kalau KPK enggak harmonis dengan polisi, maka yang suka para koruptor. Kita akan sinergi. Kita saksikan Saber Pungli kan prestasi bukan main,” tambahnya.

KPK berulang kali bisa OTT, sehingga bisa bekerja sama dengan Tim Saber Pungli. Andai itu terjadi, maka akan luar biasa baik, terutama di Kalimantan Timur.

“Kalau melawan korupsi harus sinergi, kerja sama. Mudah-mudahan bisa menghasilkan Indonesia yang lebih baik dan bebas korupsi,” tutupnya. (BES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *