Jokowi Hadiri Jambore Peternakan Nasional 2017

JURNAL123,JAKARTA.
Presiden Joko Widodo menghadiri puncak acara Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Minggu (24/9/2017).
Jokowi yang menggunakan jaket merah tiba di lokasi sekitar pukul 10.19 ditemani oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Acara yang sudah berlangsung sejak 22 September 2017 diikuti kurang lebih 1.200 peternak dan stakeholder, yang diisi dengan kontes dan seni ketangkasan domba Garut, kontes kambing kaligesing, eksibisi ternak oleh peternak sapi, ayam lokal, itik, serta kelinci.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kantor Staf Kepresiden menggelar acara tersebut untuk memberikan pesan bahwa sub sektor peternakan mempunyai peranan penting untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani.
Pemenuhan protein hewani asal ternak yang bersumber dari daging, telur dan susu, memiliki posisi penting karena menentukan kualitas sumber daya manusia sebagai agen perubahan.
“Pemenuhan protein ini sangat berperan dalam menyehatkan dan mencerdaskan anak bangsa,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Kementan, Fini Murfiani.
Jambore ini mengangkat tema “Masyarakat Sehat dan Cerdas dengan Protein Asal Ternak” yang diartikan bahwa peningkatan konsumsi protein hewani asal ternak dapat dimaknai juga sebagai upaya mengoptimalkan pangsa pasar domestik yang sekaligus juga merupakan simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan.
Saat ini pemeliharaan sapi, kata Fini, domba dan kambing sebagian besar dilakukan oleh rumah tangga petani, baik sebagai usaha utama maupun merupakan bagian kecil dari suatu usaha terintegrasi, misalnya dengan tanaman pangan atau perkebunan.
Hal tersebut merupakan potensi yang cukup besar dalam pengembangan ekonomi kerakyatan. Namun, disisi lain masih perlu untuk ditingkatkan karena masih banyak yang belum memenuhi skala ekonomis.
“Perbaikan usaha peternakan harus secara komprehensif dikembangkan dari hulu sampai hilir, dan penekanan pada proses bisnis sehingga mempunyai nilai tambah dan daya saing yang kuat untuk meningkatkan pendapatan peternak,” ujarnya.(TRI)