Tekno

Google Ambil Alih HTC Senilai 1,1 Miliar Dolar AS

Ilustrasi Logo HTC
Ilustrasi Logo HTC

JURNAL123, TAIWAN.
HTC dikenal sebagai salah satu produsen ponsel Android yang disegani. Bahkan HTC produsen ponsel Android pertama bernama G1 dan sempat cukup lama populer.

Menurut Counterpoint Research yang dilansir The Australian, Kamis (21/9/2017), HTC pernah memegang posisi teratas di pasar ponsel. Pangsa pasar globalnya mencapai 9 persen pada 2011 saat berhasil mengirim sekitar 45 juta unit ponsel.

Namun, apa daya, HTC seperti gagal mengikuti ritmen kencang perkembangan teknologi. Pamor HTC kini dilampaui vendor-vendor pesaing seperti Samsung, Apple, Huawei, dan Xiaomi yang hadir lewat terobosan teknologi baru.

Bahkan data Counterpoint Research pada tahun lalu menunjukkan saham HTC turun drastis. Bahkan pangsa pasar ponsel HTC turun hingga 12,8 juta unit dan ini belum termasuk penjualan sekitar 1 juta unit ponsel Pixel.

HTC pun berada di titik nadir dan mengumumkan berhenti menjual produknya. Fortune mengabarkan bahwa akses kekayaan intelektual dan sejumlah karyawan HTC akan diambil alih Google. Nilai kesepakatannya adalah 1,1 miliar dolar AS.

Karyawan HTC, sebagian besar saat ini bekerja sama dengan Google untuk mengembangkan ponsel Pixel, akan menjadi karyawan resmi Google. Lisensi non-eksklusif HTC juga akan dipegang Google.

Dengan demikian Google akan memiliki akses terhadap paten dan desain manufaktur HTC untuk perangkat Pixel masa depan. “HTC telah menjadi mitra lama Google dan telah menciptakan beberapa perangkat premium terindah di pasaran,” ujar Rick Osterlog, Senior VP of Hardware Google, dikutip dari GSMarena.

“Kami senang dan tidak sabar menyambut anggota tim HTC yang akan bergabung dengan Google untuk mendorong inovasi lebih lanjut dan pengembangan produk masa depan pada perangkat keras konsumen,” Osterlog menambahkan.

Kesepakatan ini juga akan membantu HTC untuk melangkah lebih jauh dengan ponsel andalannya yang kini masih digarap. HTC juga HTC akan terus memperluas platform VIVE VR-nya serta berinvestasi pada ranah IoT, AR, dan AI.

Bagi Google, ini adalah komitmennya pada masa depan Pixel, termasuk memperkuat dan menyederhanakan portofolio Google Pixel. Apalagi Google kini punya akses pada pusat teknologi HTC di negara asalnya, Taiwan.

Namun demikian, transaksi peralihan ini belum sepenuhnya final dan proses administrasi baru bisa selesai pada awal 2018. Tapi ini justru menguntungkan karena Google bisa menguatkan fondasinya untuk membangun perangkat kerasnya dan menjadi basis awal yang baru bagi HTC pada tahun depan.

Dijelaskan The Verge (20/9), ini adalah langkah kedua Google dalam pembelian besar produsen ponsel. Enam tahun yang lalu, Google mengambil alih Motorola Mobilitas senilai 12,5 miliar dollar AS.

“Bersama-sama, kami akan menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa dan melampaui seluruh ekosistem Android untuk kepentingan konsumen, mitra, serta pengembang di seluruh dunia,” kata CEO Google, Larry Page, ketika itu.

Di bawah Google, Motorola membuka pabrik di AS dan menawarkan pilihan penyesuaian yang tak tertandingi untuk ponsel Moto X andalannya.

Namun niat tak terwujud. Pada Januari 2014, Google justru memperburuk kondisi Motorola sehingga sebagian kecil sahamnya dijual ke Lenovo.

Mengambil alih Motorola dipandang sebagai jalan pintas bagi Google untuk mendapatkan hak paten berharga pada saat proses litigasi sering terjadi di industri teknologi. Namun bila dipikir lebih jauh, keputusan Google justru masih jauh dari sukses.

Lalu apakah peralihan dari HTC ke Google ini bisa sukses atau malah bernasib sama dengan Motorola?

Kebetulan Google masih memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai pada tahun ini. Mereka akan meluncurkan perangkat keras Google berikutnya, Pixel 2 buatan HTC dan Pixel 2 XL produksi LG, Google Home Mini, dan Pixelbook. Rencananya, peluncuran digelar pada 4 Oktober mendatang di San Fransisco, California, AS.(BER)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *