Pertamina Menambah Produksi Minyak
JURNAL123, JAKARTA.
PT Pertamina EP berupaya menambah produksi minyak di Asset 3 di sebagian wilayah Jawa Barat pada akhir 2017. Penambahan produksi akan berasal dari Lapangan Bambu Besar di Karawang, Jawa Barat, mulai Oktober mendatang. Pengerjaan proyek terhitung lebih cepat ketimbang target awal perusahaan, yaitu awal 2018.
Saat ini, produksi Asset 3 Pertamina EP rata-rata mencapai 10 ribu barel per hari (bph). Penyedotan minyak di Bambu Besar akan menaikkan produksi ke angka 11 ribu bph. “Dengan sejumlah sumur pengembangan diharapkan hingga akhir tahun ini produksi minyak bisa meningkat menjadi 11 ribu bph,” ujar Wisnu Hindadari, General Manager Pertamina EP Asset 3, dalam keterangan resminya, Jumat, 25 Agustus 2017.
Pertamina EP Asset 3 juga menyumbang porsi gas rata-rata 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Produksi Pertamina EP Asset 3 berasal dari tiga sumber: Lapangan Tambun, Lapangan Subang, dan Lapangan Jatibarang. Tambun menyuplai 2.200 bph minyak dan 50 MMSCFD gas; Subang menyumbang 1.709 bph minyak dan 200 MMSCFD gas. Serta Jatibarang Field menyumbang 6.000 bph dan gas 50 MMSCFD.
“Secara volume minyak lebih besar, namun untuk kontribusi pendapatan gas yang besar. Bahkan berkontribusi hingga 80 persen,” kata dia.
Wisnu mengatakan perusahaannya berusaha meningkatkan sumbangan Asset 3 kepada Pertamina karena. Sebab, kontribusinya tergolong kecil. Sebaliknya, produksi gas Asset 3 adalah yang terbesar kedua. Mayoritas produksi gas saat ini berasal dari Lapangan Prabumulih di Sumatera Selatan.
Per April lalu, Pertamina EP mempertahankan produksi minyak di angka 85 ribu barel per hari, atau sekitar 94 persen dari target. Sementara itu, produksi gasnya mencapai 969 MMSCFD atau 93 persen dari target.
Direktur Utama Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf, mengatakan target produksi belum terpenuhi karena pemboran akhir tahun lalu tidak signifikan. Dia optimistis perusahaannya bisa mengejar produksi minyak 100 ribu bph untuk jangka panjang. Sebab, Pertamina EP masih memiliki banyak aset yang belum dikembangkan.
Per akhir Mei lalu, perusahaan mengandalkan proyek migas baru seperti Paku Gajah di Sumatera Selatan, Pondok Makmur di Bekasi, Proyek Gas Matindok di Sulawesi Tengah, Cikarang Tegal Pacing di Jawa Barat, pengembangan Jawa Gas di Cepu, dan Jirak Fase 1 di Sumatera Selatan.
Pencarian cadangan migas Pertamina EP per Mei lalu baru terealisasi di empat sumur dari 12 sumur eksplorasi. Survei seismik 3D baru tercatat 171 kilometer persegi dari target 821 kilometer persegi. Pertamina berhasil menemukan cadangan di 14 sumur gas dan dua sumur minyak. Temuan terbanyak berada di Asset 3. “Kami masih mempunyai banyak potensi lain untuk dikembangkan dalam rangka mencapai target produksi nasional,” kata Nanang.
Per April lalu, perusahaan membukukan pendapatan US$ 802 juta. Torehan tersebut baru 32 persen dari target tahun ini yang sebanyak US$ 2,81 miliar. Pendapatan yang dicapai hanya laba bersih sebesar US$ 192 juta atau setara Rp 2,59 triliun.(TEM)