Sabtu, April 27, 2024
spot_img
BerandaMetropolitanPBNU : Stop Politisasi Agama

PBNU : Stop Politisasi Agama

lt55eddec2dda4d
JURNAL123, JAKARTA.
Politisasi agama masih saja marak di dengungkan oknum maupun kelompok tertentu. Hal tersebut bisa memicu intoleransi antar umat yang beragama di negeri ini yang telah lama terjalin.

Tidak henti-hentinya Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU mengingatkan agar semua masyarakat berhati-hati menggunakan isu yang terkait dengan agama dalam politik perebutan kekuasaan.

Apa yang terjadi belakangan ini terkait Pilkada DKI adalah bagian dari fenomena politisasi agama, baik yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) maupun pihak-pihak yang menentang Ahok.

Kalau hal ini tidak terkendali, akan merusak sendi-sendi keberagaman bangsa kita. Jangan main-main dengan persoalan agama dalam politik perebutan kekuasaan.
Demikian dikatakan Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Rumadi Ahmad, dalam siarannya persnya, Minggu (9/10).

Ia mengatakan, bisa saja Ahok tidak bermaksud menistakan Islam dalam pidato lepasnya di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. “Ahok memang sedang mengkritik sejumlah kalangan yang menggunakan agama (Islam) sebagai alat kampanye agar tidak memilih dirinya –dalam hal ini larangan bagi muslim untuk memilih pemimpin non-muslim,” kata dia.
Namun, kata dia, ungkapan Ahok itu bagi sebagian kalangan yang memang sejak awal tidak suka dengannya, bisa dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap ajaran Islam.

Ahok dan para pendukungnya juga harus menyadari persoalan seperti ini akan mudah dipolitisasi dan potensial dijadikan sebagai alat untuk memojokkan dirinya.
“Saya tidak bisa melarang jika ada orang yang tidak mau memilih Ahok karena keyakinan agamanya. Itu sepenuhnya hak Anda! Tapi jangan jadikan hal tersebut sebagai bahan kampanye negatif. Mengajak untuk memilih calon Gubernur DKI yang seagama harus diungkapkan secara positif. Jangan diungkapkan secara negatif untuk menjatuhkan seseorang. Meski saya memaklumi untuk mengajak memilih calon pemimpin seagama secara positif, tapi saya merasa perlu mengingatkan agar hal tersebut tidak menggunakan tempat-tempat ibadah sebagai mediumnya,” kata dia.

Ia mengatakan, politik tetap saja politik, arena perebutan kekuasaan. “Melibatkan agama dalam urusan politik yang penuh intrik dan kerakusan, hanya akan mengotori agama yang kita sucikan,” kata dia. Atas dasar itu, ia menyerukan,”Setop politisasi agama! Mari kita menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang menghentikan itu semua,” tegasnya.(BES)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments