Hukum

Bongkar Jaringan Teroris Batam Selidik 3 Lokasi

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Boy Ragil Amar saat ditemui di Mabes Polri ,Selasa (26/7)2016 berkaitan antisipasi Polri anggota Santoso melakukan serangan balik.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Boy Ragil Amar saat ditemui di Mabes Polri ,Selasa (26/7)2016 berkaitan antisipasi Polri anggota Santoso melakukan serangan balik.

Jurnal123,Jakarta.
Upaya pengungkapan teroris di Batam, Polisi melakukan penggeledahan di tiga Lokasi. Dari penggeledahan ditemukan buku catatan petunjuk sejumlah aktivitas.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Boy Rafli Amar ditemui di Mabes Polri,Selasa (9/8)2016 mengatakan beberapa barang-barang yang berhasil diamankan petugas diteliti petugas untuk selanjutnya adalah yang ditemukan dirumah tersangka Gege RACMAT Dewa.(GRD) Yang berhasil ada uang tunai Rp 50 Ribu alat tanah berserta sasaran.”Ada bukti catatan.atau agenda, ada kamera 1unit,paspor atas nama yang bersangkutan,” ujarnya.

Selanjutnya,Boy menegaskan kemudian ada akte kelahiran anak keluarga ada sejumlah buku tabungan bank Mandiri,bank Mandiri Syariah. “Ini akan didalami penyidik kita ,” tegasnya.

Sesuai perkembangan, Boy menandaskan kemudian pada pukul 13.00 telah dilakukan penggeledahan terhadap Eka Saputra dengan barang bukti dilokasi ada Sofgun yang dimodifikasi sedemikian mirip seperti AK.6 diletakkan diatas rumah loteng.” STTP,Kartu Keluarga ada beberapa buku diamankan oleh petugas yang bersangkutan,” tandasnya.

Seiring dengan itu, Boy menjelaskan ada sekitar pukul 16.00 dilakukan penggeledahan yang bersangkutan Priyo …. beberapa barang yang disita adalah satu senapan angin, senjata sofgun 1 buah , sitnew , komputer dan note book. Ini yang sedang dilakukan pemeriksaan digital forensik dengan konten-konten percakapan yang bersangkutan bersama kelompok-kelompok mereka. Jadi belum bisa dikonfirmasi dari pada pemeriksaan note bobroknya.” Yang jelas mereka sementara masih berada di Batam diupayakan langkah-langkah peneriksaan dari Densus 88 trrmasuk mencapai alat bukti yang lain,” jelasnya.

Lebih lanjut, Boy merincinya jadi belum berhenti sampai hari ini. Proses ini masih dijalankan ,kita masih melakukan semaksimal mungkin apa ada peralatan lain mereka kuasai sampai hari ini mereka belum terbuka.”Karena kita ketahui menghadapi kelompok seperti ini biasa tidak selalu harus pada saat itu semua , ada sesuatu yang masih disembunyikan kita masih perlu tunggu dengan mengkonfirmasi terhadap petunjuk-petunjuk lainnya. Kita harapkan pencitraan terhadap segala properti yang dikuasai ini bisa dilaksanakan secara maksimal tentunya juga berkaitan dengan kalau tidak salah mengarah pada peralatan yang itu kita waspadai,” rincinya.(VEK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *