Polisi Dalami Ledakan Di Lapas Gorontalo
Jurnal123, Jakarta.
Setelah terjadi kerusahan diberbagai lembaga pemasyarakat(LP) di daearh lain, kali dialami LP Kelas II Gorontalo, lebih unik adanya bom molotov dan tejadi pada Rabu (1/6) 2016 dini Hari.
Dari peristiwa itu, akhrnya satu anggota Polri yakni Bripda Muhammad Kurniawan mengalami luka tusuk yang cukup serius dan kini mendapatkan perawatan intensif.
Uniknya, saat kerusuhan, ada polisi yang hendak menangkap pelaku justru diserang oleh para narapidana yang membalas dengan lemparan batu dan bom molotov.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjend Pol Boy Rafli Amar ketika ditemui di Mabes Polri mengatakan saya sendiri mempertanyakan bagaimana bisa ada bom molotov disana. Bagaimana bom itu bisa masuk.”Ini jadi pertanyaan kami, kenapa napi di Lapas bisa bikin bom molotov. Selama ini sepertinya lepas dari pengawasan sipir petugas jadi kondisinya cukup aneh. Mereka napi tapi bisa buat bom,” uajrnya
Selanjutnya, Boy menegaskan sampai saat ini , kami masih akan menggali lebih jauh soal bom molotov itu dengan memeriksa pihak sipir dan narapidana lainnya.”Kami akan gali lebih jauh lagi, mengapa barang yang tidak layak oleh napi bisa dimiliki oleh mereka,” tegasnya.
Untuk diketahui, kerusuhan dipicu kejadian penikaman penghuni lapas pada Selasa (31/5/2016) malam.
Dimana ada seorang napi yang menikam seorang polisi yang sedang mengawal tahanan untuk dimasukkan ke dalam lapas. Polisi yang hendak menangkap napi itu justru diserang napi lain.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, Agus Subandiyo ketika dihubungi mengatakan pemicu kerusuhan pecah diawali dari 20 tahanan Kejaksaan Negeri Limboto masuk ke Lapas setelah menjalani sidang.”Harusnya sesuai prosedur mereka diantar petugas kejaksaan dan dikawal anggota polri. Tapi nyatanya para tahanan masuk lapas hanya dikawal polisi tanpa didampingi petugas Kejaksaan,” ujarnya.
Ketika aparat masuk ke Lapas, dua diantaran polisi itu tidak sengaja bersenggolan dengan seorang narapidana bernama Edi Nurkamidi.
Dia baru kembali dari mengambil obat di Poliklinik Lapas.
Lalu terjadi adu mulut dan polisi itu sempat menendang tahanan. Seketika itu juga polisi dikeroyok oleh warga binaan hingga terluka.
Paskah kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Gorotalo, hingga kini tetap terkendali dan keadaannya sudah kondusif, Meskipun ditemukan ini bom Molotov , Untuk mengetahuinya tetap terus dilakukan pengusutan.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar ketika ditemui di Mabes Polri mengatakan dan memastikan kini kondisi di Lembaga Permasyarakatan Kelas II Gorontalo pascaricuh, Rabu (1/6/2016) dini hari sudah kembali kondusif.”Situasi sudah bisa dikendalikan petugas. Saat ini kondisi aman terkendali,” ujarnya.
Selanjutnya,Boy menegaskan hingga kini Brimob Polda Gorontalo dibawah pimpinan Wakapolda Gorontalo sudah dilokasi untuk memastikan seluruhnya kondusif. “Untuk diketahui, kerusuhan dipicu kejadian penikaman penghuni lapas pada Selasa (31/5/2016) malam.,” tegasnya
Sesuai perkembangan, Boy menandaskan seiring dengan itu dimana ada seorang napi yang menikam seorang polisi yang sedang mengawal tahanan untuk dimasukkan ke dalam lapas.”Polisi yang hendak menangkap napi itu justru diserang napi lain,” tandasnya.
Ditemapt yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo, Agus Subandiyo ketika dihubungi mengatakan pemicu kerusuhan pecah diawali dari 20 tahanan Kejaksaan Negeri Limboto masuk ke Lapas setelah menjalani sidang. “Harusnya sesuai prosedur mereka diantar petugas kejaksaan dan dikawal anggota polri.Tapi nyatanya para tahanan masuk lapas hanya dikawal polisi tanpa didampingi petugas Kejaksaan,” ungkapnya.
Ketika aparat masuk ke Lapas, dua diantaran polisi itu tidak sengaja bersenggolan dengan seorang narapidana bernama Edi Nurkamidi.
Dia baru kembali dari mengambil obat di Poliklinik Lapas.
Lalu terjadi adu mulut dan polisi itu sempat menendang tahanan. Seketika itu juga polisi dikeroyok oleh warga binaan hingga terluka.
Anggota yang terluka diketahui bernama Bripda Muhammad Kurniawan. Korban mengalami luka tusuk yang cukup serius dan kini mendapatkan perawatan intensif.(VEK)