Setya Novanto Ketua Umum, ARB Ketua Dewan Pembina Partai Golkar
JURNAL123, BALI.
Setya Novanto dinyatakan terpilih sebagai ketum baru Partai Golkar. Novanto bisa terpilih secara aklamasi tanpa pemungutan suara kedua, karena bakal caketum Ade Komarudin menyatakan legowo ‘kalah’ dari gelanggang pemilihan.
“Pada saat mengakhiri perjalanan ini tadi sudah berembug dengan teman-teman saya termasuk calon lainnya dan juga dengan tim saya dan juga dengan ARB selaku ketua dewan pembina sekarang ini. Saya kira, saya lebih muda daripada Pak Novanto saya masih 50 tahun, Pak Novanto sekarang 60 tahun. Masih ada kesempatan saya di masa yang akan datang,” kata Ade Komarudin memberikan pernyataan di area Munaslub di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5/2016).
Akom menyatakan akan memberi dukungan penuh bagi kepengurusan Novanto yang terpilih memimpin Golkar pada periode 2014-2019.
“Saya dan rekan-rekan saya akan memberikan support kepada Pak Novanto dan nantinya kepada pengurusnya untuk kebesaran Partai Golkar. Saya dan istri saya mengucapkan selamat kepada Pak Novanto untuk kebesaran Partai Golkar,” imbuh Akom.
Pernyataan Akom langsung disambut sorak sorai ratusan peserta Munaslub. Akom bersama Novanto sebelumnya dinyatakan lolos untuk putaran kedua pemilihan karena perolehan suara keduanya mencapai 30 persen dari jumlah total pemilik suara dalam Munaslub.
“Kita beri aplaus dengan kebesaran jiwa, penuh kenegarawanan, dengan mengucap Bismillah bismillah hirohman nirohim kita tetapkan Bapak Setya Novanto sebagai ketum Golkar,” ujar ketua Munaslub, Nurdin Halid.
Setya Novanto terpilih menjadi Ketum Golkar periode 2014-2019 setelah Ade Komarudin memilih legowo tidak melanjutkan pemungutan suara putaran kedua. Novanto berjanji dirinya bakal merangkul seluruh caketum untuk masuk dalam jajaran struktur.
“7 caketum sudah melakukan visi misi dan terobosan dari mereka yang mempunya kelebihan. Saya rangkul untuk mengisi jawbatan di dalam struktur nanti. Saya akan ajak mereka bersama-sama,” ujar Novanto di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (17/5/2016).
Novanto menilai proses demokrasi dalam pemungutan suara berlangsung dengan sangat baik. Hal ini menurutnya, menunjukkan kedewasaan partai setelah lebih dari satu tahun lamanya terbelah.
Novanto berharap ke depannya jalinan kerjasama antar pengurus partai bisa berjalan dengan baik demi mewujudkan cita-cita Golkar. “Yang saya minta kepada masyarakat Indonesia untuk memberi kesempatan kepada saya untuk memimpin Golkar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Setya Novanto memenangkan voting putaran pertama caketum Golkar, meskipun sebenarnya Ade Komarudin bisa melanjutkan ke putaran kedua. Namun Akom memutuskan untuk mengalah dan bersama-sana Novanto membesarkan Golkar.
Berikut hasil akhir voting pemilihan caketum Golkar:
Ade Komarudin: 173 suara
Setya Novanto: 277 suara
Erlangga Hartarto: 14 suara
Mahyudin: 2 suara
Priyo Budi Santoso: 1 suara
Aziz Syamsuddin: 48 suara
Indra Bambang Utoyo: 1 suara
Syahrul Yasin Limpo: 27 suara
tidak sah: 11 suara
ARB Ketua Dewan Pembina
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ditetapkan Munaslub menjadi ketua dewan pembina Partai Golkar. Aburizal menyebut posisi tersebut sangat penting di Golkar.
“Bersama dengan DPP, bisa memutuskan hal-hal penting dan strategis,” kata Ical saat diwawancarai di area Munaslub, di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (17/5/2016).
Munaslub Golkar menetapkan Ical menjadi Ketua Dewan Pembina Partai periode 2014-2019 pada Senin (16/5)
Ical sebelumnya telah menjadi Ketua Umum demisioner Partai Golkar setelah laporan pertanggungjawabannya disetujui forum. Dalam proses selanjutnya, Setya Novanto akhirnya ditetapkan sebagai ketum baru Golkar usai pemungutan suara putaran pertama.(DET)