Setya Novanto Jalani Pemeriksaan di Kejaksaan Agung

JURNAL123, JAKARTA.
Meskipun pemanggilan Kejagung dalam penyelidikan yang dilakukan Kejagung. Akhirnya mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto datang dan membantah tidak pernah minta saham dan tidak pernah mencatut nama Presiden dan Wakil.
Mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto ketika ditemui di Gedung Bundar, Kamis (4/2)2016 mengatakan Saya tentu sebagai warga negara mematuhi masalah hukum dan saya niat pribadi tentu saya datang ke Kejaksaan untuk bersedia untuk diperiksa tanpa menunggu dari pada waktu yang sudah dimohonkan dalam dua minggu. “Sebagai kesadaran saya dan apa yang saya ketahui, apa yang saya alami dan untuk selanjutnya bahkan sepenuh diserahkan kepada penyidik,” ujarnya.
Selanjutnya, Setya Novanto menegaskan Saya terima kasih sekali bahwa semua berjalan lancar tentu segala pertanyaan kapan pun saya sudah berikan .”Yang jelas saya tak pernah minta saham dan tidak pernah mencatut nama Presiden dan wakil Presiden. Dan semuanya itu tidak benar. Semua saya serahkan kepada penyidik.
Saya sudah jelas sejelas- jelasnya,” tegasnya.
Dari kedatangan, tampa mengunakan pakaian batik coklat bermotif, sekira pada 08.04 WIB, politisi partai pohon beringin itu menumpangi mobil Toyota Avanza warna hitam. Tanpa ada komentar Setnov kerap langsung tanpa memberi keterangan kepada awak media.
Menjawab 22 Pertanyaan
Proses Pemeriksaan Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto di gedung Bundar Kejagung hanya menjawab 22 pertanyaan dan akan dilanjutkan minggu depan. Diakui ada pertemuan di Hotel Rishchaton,namun mengenai rekaman dipertanyakan dan disangkal
Jaksa Muda Pidana Khusus, Ardiansyah di gedung Bundar Kejagung, Kamis (4/2)2016 mengatakan usai pemeriksaan , Setya Novanto membenarkan
Bahwa pertemuan itu dibenarkan , di Hotel Rischalton mereka bertiga dengan alasan bahwa kebetulan disitu Pak Setya Novanto ada rapat perkawinan anaknya.” Dan sekalian mereka bertiga begitu Setya Novanto ada rapat dan sekalian di lakukan pertemuan itu benar,” ujarnya.
Berkaitan pemeriksaan, Armin menegaskan Jadi rekaman yang di bahas pernah kita dengar di Media dalam pertemuan Pak Setya Novanto menyangkalnya. “Ya menyangkal saja. Itu hak dan itu hak dia menyangkal. Cari bukti yang lain. Kita sudah minta keterangan ,dari ITB apa suaranya sama , kita juga didukung oleh dan belum banyak kita perdengarkan karena memang waktu terkait dengan detail isi rekaman sudah dinyatakan diragukan kebenarannya,” tegasnya.
Sesuai perkembangan, Armin menandaskan Tetapi kedepan kita pegang pada keterangan mauroef dan akurasi suara ahli. Kita masih minta keterangan. Kan belum selesai.” Ahlinya sudah. Ahli mengatakan bahwa suaranya benar,” tandasnya.
Ketika ditanya apakah cendrung ke pidana, Armin menjelaskan kita berindikasi ada . Indikasi ya, tetapi dalam penyelidikan ini , apa ada bukti cukup ada tindak pidana . “Nanti setelah itu baru kita cari dengan penyidikan membuat terang tindak pidana. Tetapi mendapat data cukup ini kira,” jelasnya.
Dari pemeriksaan, Armin menandaskan pemeriksaan selama 6 jam setengah
dimana pemeriksaan itu dari mulai jam 08.00 hingga jam 14.30 ada istirahat sholat dan makan siang. Kita siap dan pertanyaan ada 36 pertanyaan , kebetulan baru sampai pertanyaan 22 itu yang brrsangkutansminta ijin sore ini mau ke NTB ada rapat DPD dan kembali hari Senin. “Atas kesepakatan penyidik dan pemeriksaan kita hentikan sementara kita lanjutkan minggu depan,” tandasnya.
Terus kapan setnov diperiksa ulang, Armin membeberkan mungkin kalau engga hari Selasa atau Rabu, karena Senin kan hari libur. Ya, kita rencana hari tersebut,” bebernya.(VEK)