Presiden Jokowi Ajak TNI-Polri Bersinergi Hadapi Globalisasi
JURNAL123, JAKARTA.
Pada pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional( Rapimnas) TNI dan Polri yang digelar di PTIK jalan Trijasa,Jakarta Selatan , Jumat (29/1)2016 Presiden Jokowi mengingatkan Indonesia sudah memasuki kompetisi dan era persaingan dan harus memiliki 3 hal untuk mengatasinya.
Presiden Joko Widodo ditemui di PTIK disela-sela usai memberikan arahan dalam Rapimnas TNI dan Polri , Jumat (29/1)2016 mengatakan Indonesia sudah masuk ke era kompetisi dan era persaingan, apa yang diperlukan sudah masuk ke dalam era itu.” Pertama seperti yang sampaikan pentingnya produksi itu . Kedua, pentingnya etos kerja . Ketiga pentingnya daya saing dan efisiensi. ”
Ujarnya.
Selanjutnya, Jokowi menegaskan kuncinya ada disitu ,kemudian yang berkaitan sudah saya sampai, kemudian juga yang berkaitan dengan sinergi TNI dan Polri atau Polri dan TNI. “Ini kunci seperti yang saya berikan.contoh mengenai teror di Thamrin, Polri masuk cepat ,TNI memback up dari belakang tetapi belum bergerak. Kalau diperlukan dalam waktu menit detik sudah sampai di lokasi. Karena sudah ada disekitar itu tinggal itu ketika yang diperlukan,” tegasnya.
Sesuai perkembangan, Jokowi menjelaskan ketika menyelesaikan setiap masalah diperlukan terutama yang berkaitan tadi terorisme, gangguan keamanan ini yang tadi saya sampaikan. “Kemudian juga sikat, cepat dan bergerak setiap ada bencana yang punya kesiapan kegiatan untuk digerakan adalah TNI Polri . Segera menuju lapangan paling cepat ,” jelasnya.
Untuk itu, Jokowi merincinya sudah saya sampaikan akan berkaitan dengan tanah longsor , banjir dan ada juga dibagian kebakaran hutan dan lahan gambut agar diselesaikan. ” Masalah kecil agar diselesaikan,” rincinya,” rinciannya.
Hingga kini, Jokowi menandaskan terakhir berkaitan dengan program- program prioritas pemerintah , sudah saya perintahkan diback up total dari TNI Polri . Contoh berkaitan pembebasan lahan di back up sehingga program itu dijalankan. “Yang berkaitan dengan pungli, juga selesaikan karena menyangkut ekonomi biaya tinggi. Berkaitan Dwilling time itu ikut masuk kesana Polri agar ikut bisa nyatanya dwiling time sederhana agar itu juga tidak dapat kan dwiling time semakin efisien ,” tandasnya.
Jadi, Jokowi menambahkan Dulu di atas 6 sekarang 4,7 dan kini 3,5 Kita kerjakan. “Yang terakhir jajaran pimpinan TNI dan Polri diatas dan dibawah sering turun lapangan perintah dari belakang meja ,melihat kondisi langsung dilapangan karena dan jalan keluar. Itu tadi yang disampaikan terima kasih,” tambahnya.
Hilangkan Kompetisi TNI-Polri
Upaya TNI dan Polri Terus meningkat keamanan terus melakukan dan meningkat strategi dalam Operasi Tinombala. Untuk mencapai itu hilangkan rasa kompetisi, tetap bersatu karena kedua institusi dibawah Presiden.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia(Kapolri), Jenderal Pol Badrodin Haiti ditemui usai sela-sela Rapimnas di PTIK Jalan Tirtamas,Jakarta Selatan, Jumat (29/1)2016 mengatakan Kerjasama tni dan polri di poso ,Ya kemungkinan kemungkinan itu bisa saja terjadi. kita lihat perkembangan dilapangan memang kita kan kita bisa sama sama menyadari bahwa lokasi, geografinya itu tidak mudah kita bisa jadikan ajang untuk menindak.” Oleh karena itu, kita tentu setiap saat ada evaluasi pimpinan pimpinan dilapangan strategi apa yang tepat,” ujarnya.
Menyinggung penangkapan, Badrodin mengakui mau ditangkap Polri atau TNI tidak masalah. “Karna sudah jadi satu kesatuan komando artinya orang orang yg sudah dijadikan TO itu sudah di jadikan DPO jadi sudah tidak ada masalah asal dibawah kendali polri,” akunya.
,
Di tempat yang sama, Panglima TNI , Jenderal TNI Gatot Norman mengatakan
Jadi begini, saya menegaskan lagi ya, dalam penyisiran menangkappun boleh gitu kan, apalagi TNI dan Polri. “TNI dan Polri melaksakan operasi sama sama yang penting asas tujuan, mau TNI ataupun polri tidak masalah. Intinya polri memberikan keluasaan kepada TNI, jadi ini bukan kaya dikolam ada ikan terus airnya dicelupkan,” ungkanya.
Untuk itu,Gatot menandaskan tadi ibaratnya polisi adalah tangan kanan presiden, TNI tangan kirinya presiden, pokonya semuanya saling mengingatkan. “Yang penting sekarang TNI dan Polri sama sama hilangkan kompetisi dari masing masing angkatan untuk meningkatkan sinergi seperi yang dikatakan pak kapolri dalam kondisi bangsa seperti harus bersatu karna kalau bersatu harus memberikan contoh bersinergi kalau ada gesekan gesekan, itu wajar tapi jangan sampe komandonya ribut ribut,”tandasnya.
Ketika ditanya Poso pernah dijadikan latihan milter dlm konteks, Gatot menegaskan
Tidak usah oke latihan- latihan lagi. ” Kita segera melakukan per lawan untuk mencari para teroris yang menganggu keamanan bangsa,” Tegasnya.(VEK)