20 Perusahaan Minyak Terbaik Dan Terburuk di Indonesia
JURNAL123, JAKARTA.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tahun ini sangat kerat dalam mengawasi kinerja para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Hingga Semester I-2015, SKK Migas mengeluarkan dana kinerja para KKKS yang tidak mencapai target dan yang mencapai target yang ditentukan dalam Work Pland & Budget (WP&B) Revisi 2015, berikut daftarnya:
10 Perusahaan Minyak yang Tak Capai Target Semester I-2015:
ExxonMobil Cepu tak capai target kurang 54.269 barel per hari
Petronas Carigali Ketapang II tak capai target kurang 4.007 barel per hari
Pertamina tak capai target kurang 3.871 barel per hari
JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi Ltd, tak capai target atau kurang produksi 2.526 barel per hari
PT Odira Energy Karang Agung, tak capai target atau kurang produksi 1.641 barel per hari
JOB Pertamina-PetroChina Salawati, tak capai target atau kurang produksi 800 barel per hari
ExxonMobil Oil Ind.Inc kurang produksi 722 barel per hari
Sele Raya, kurang produksi 667 barel per hari
Petroselat Ltd kurang produksi 643 barel per hari
BP Berau kurang produksi 440 barel per hari.
10 Perusahaan yang mencatat produksi minyak paling baik selama Semester I-2015 yakni:
Chevron Pacific Indonesia, produksi minyaknya lebih dari target 8.000 barel per hari
Total E&P Indonesie, produksi minyaknya lebih dari target 4.000 barel per hari
Vico Indonesia, produksi minyaknya lebih dari target 3.500 barel per hari
ConocoPhilips Indonesia Ltd, produksinya melebihi target 2.500 barel per hari
BOB-BSP, produksinya melebihi target 1.500 barel per hari
Medco E&P Indonesia (Rimau, produksinya melebihi target 1.000 barel per hari
Chveron Makassar Ltd produksinya melebihi target sekitar 1.000 barel per hari
Medco E&P Indonesia (S&S Sumatra) produksinya melebihi target sekitar 1.000 barel per hari
CNOOC SES Ltd, produksinya melebihi target sekitar 1.000 barel per hari
PHE-WMO, produksinya melebihi target sekitar 500 barel per hari
“ExxonMobil belum mencapai target karena sampai dengan Semester I-2015 belum ada realisasi Full Field CPP. Sementara Odira Karang Agung belum onstream produksi, sedangkan lapangan TBA JOB PetroChina Salawati juga belum onstream produksi,” ungkap Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dalam keterangannya, Jumat (10/7/2015).(DEN)