EkonomiTekno

Nokia Akusisi Alcatel Lucent Senilai Rp 215 Triliun

Ilustrasi Nokia Alcatel-Lucent
Ilustrasi Nokia Alcatel-Lucent

JURNAL123, TEKNO.
Nokia resmi mengakuisisi perusahaan layanan jaringan telekomunikasi Alcatel-Lucent dengan nilai 16,6 miliar dollar AS atau setara Rp 215 triliun, Rabu (15/4/2015).

Berbagai spekulasi muncul menyusul kemitraan kedua perusahaan. Beberapa menganggap ini adalah usaha Nokia untuk kembali membidik pasar smartphone setelah tahun lalu divisi tersebut dijual ke Microsoft.

Santer pula isu bahwa kerjasama tersebut guna membangun kekuatan jaringan 5G. Saat ini, belum ada perusahaan yang merilis jaringan 5G.

Jaringan tersebut memungkinkan akses internet yang lebih cepat dari yang pernah ada. Untuk Indonesia, saat ini berbagai layanan jaringan telekomunikasi baru dalam tahap penguatan jaringan 4G.

Beberapa waktu terakhir, Alcatel-Lucent kerap dikabarkan sedang membangun jaringan 5G. Disinyalir, akuisisi Nokia adalah motif tersembunyi untuk mengantungi paten 5G Alcatel-Lucant.

“Alcatel-Lucant memiliki paten-paten penting dalam ruang 5G dan Nokia juga ingin terlibat dalam teknologi-teknologi itu. (Akuisisi) ini tentu untuk membawa pamor Nokia kembali ke pasar,” kata pendiri lembaga penelitian Constellation Research Ray Wang, sebagaimana dilaporkan Techcrunch.

Sedikit berbeda, Jack Gold, pimpinan firma konsultan mobile Jack Gold and Associates mengatakan bahwa rencana akuisisi Nokia adalah untuk mengekspansi skala usahanya.

“Alasan yang lebih besar adalah untuk berkompetisi dengan Huawei dan Ericsson,” kata Gold.

Seperti diketahui, Huawei adalah vendor perangkat cerdas dan sekaligus perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi yang berbasis Tiongkok. Saat ini, Huawei juga sedang menggodok jaringan 5G yang katanya bakal diluncurkan 2020 mendatang.

Ericsson pun demikian. Pabrikan Swedia ini sempat bermitra dengan Sony dalam menelurkan perangkat mobile. Namun, belakangan Ericsson fokus pada layanan dan teknologi komunikasi. Alcatel-Lucent sudah lama terintegrasi dengan Ericsson.

Gold menilai, langkah akuisisi Nokia terhadap Alcatel-Lucant adalah usaha untuk memperluas skala usaha dengan waktu singkat. Makanya, Nokia membeli Alcatel-Lucant yang notabene berafiliasi dengan Ericsson.

Berbagai kabar terkait taktik bisnis di belakang akuisisi Nokia ini masih terus bergulir. “Kombinasi kedua perusahaan adalah untuk menyediakan konektivitas yang lancar untuk semua orang,” begitu pernyataan resmi dari Nokia.(KOM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *