Ekonomi

Podomoro Industrial Park Rampung Akhir Tahun

tmp_29703-130307_kawasan industri1982233730

JAKARTA, JURNAL123.
Proyek Podomoro Industrial Park I ditargetkan rampung pada kuartal IV-2015. Proyek seluas 300 hektare (ha) di Karawang, Jawa Barat itu mulai dibangun oleh PT Agung Podomoro Land Tbk awal tahun ini.

Menurut Direktur Keuangan PT Agung Podomoro Land Tbk Cesar dela Cruz, proyek tersebut dibangun dalam tiga tahap. “Sekarang untuk tahap pertama dalam tahap finalisasi, diharapkan kuartal pertama ini sudah bisa jalan dan diperkirakan bakal selesai pada kuartal keempat tahun 2015,” kata dia, di Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Bisnis kawasan industri kini kian digemari oleh para pengembang properti. Bila merujuk pada data BCI Asia, pada 2015, pertumbuhan konstruksi di kawasan industri bisa tumbuh berkisar 10-15 persen. “Nilainya bisa mendekati tahun 2012, yakni sekitar Rp 60-an triliun,” ujar Cahyono Siswanto, Research Manager BCI Asia kepada Investor Daily, beberapa waktu lalu.

Dia melihat bahwa setidaknya ada tiga faktor yang mendukung pertumbuhan tersebut. Pertama, iklim bisnis cukup kondusif sehingga membuat pebisnis kian optimistis. Kedua, dukungan dari program pemerintah yang berniat mengembangkan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri. Ketiga, investor asing mendapat ruang untuk berinvestasi di Indonesia.

“Nilai konstruksi kawasan industri juga ditopang oleh tren pengembangan kawasan pergudangan sehingga secara keseluruhan nilainya ikut meningkat,” tambah dia.

Selain Agung Podomoro, pengembang properti lainnya yang berancang-ancang mengembangkan kawasan industri adalah PT AKR Land. Pengembang properti ini memilih Gresik, Jawa Timur untuk pengembangan proyek tersebut. AKR Land menggarap proyek kota mandiri Grand Estate Marina City (GEM City) di atas lahan 400 ha.

Proyek ini merupakan bagian dari pembangunan JIPPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate), yang berdiri di atas lahan 3.000 ha. Sebesar 10 persen dari total lahan, atau 300 hektare akan digunakan untuk pengembagan pelabuhan. Sedangkan sisanya dialokasikan untuk kawasan industri dan properti terpadu.

Apartemen dan Perkantoran

Sementara itu, Cesar juga mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan tambahan proyek terbaru di kompleks Podomoro City, yakni apartemen Grand Madison. Proyek ini akan menawarkan 330 unit apartemen dengan pilihan tipe 2 kamar tidur dan 3 kamar tidur. Proyek ini berada di samping Madison Park, di kompleks Podomoro City, Jakarta.

Dia optimistiss pasar properti 2015 terus bertumbuh dan tidak terpengaruh oleh gejolak politik dan ekonomi seperti yang di ungkapkan oleh para konsultan. “Saya masih yakin properti akan tumbuh terus dan tidak ada pengaruhnya kondisi ekonomi yang dikatakan para kosultan,” jelasnya.

Terkait soal rencana reklamasi pulau G Pluit City, Jakarta Utara, kata Cesar, pihaknya sudah mendapatkan izin dari pemerintah DKI Jakarta, untuk melakukan pekerjaan atau pelaksanaan dari proyek tersebut. Namun, katanya, hingga saat ini APLN masih menunggu keputusan dari Pemda DKI Jakarta terkait soal rencana tata ruang wilayah (RTRW). “Mudah mudahan kuartal pertama 2015 ini sudah keluar izinnya, baru setelah itu kami jalan,” kata dia.

Wibisono, investor relations PT Agung Podomoro Land Tbk sebelumnya mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin reklamasi pantai menjadi pulau buatan di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Pulau buatan tersebut adalah proyek Pluit City yang digarap lewat anak usahanya, PT Muara Wisesa Samudera.

Menurut dia, PT Agung Podomoro Land Tbk memperoleh izin pelaksanaan reklamasi Pulau G (Pluit City) berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2238 Tahun 2014 tertanggal 23 Desember 2014 tentang Pemberian Izin Pelaksanaan Reklamasi Pulau G kepada PT Muara Wisesa Samudra.

“Dengan demikian Muara Wisesa Samudra telah mulai dapat melaksanakan kegiatan reklamasi Pulau G (Pluit City),” kata Wibisono, baru-baru ini.

Dia menambahkan, dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta tersebut, pelaksanaan reklamasi yang dimaksudkan terbatas pada pembangunan tanggul penahan, pengurugan material, dan pematangan lahan hasil reklamasi untuk pembentukan pulau baru.

Agung Podomoro berencana membangun tiga pulau di Pluit City. Pulau pertama seluas 160 hektare (ha), yang kedua 200 ha, dan ketiga seluas 300 ha. Sedangkan biaya pengurukan pulau pertama bisa menghabiskan Rp 5 triliun.Pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk telah mengantongi izin reklamasi pantai menjadi pulau buatan di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Pulau buatan tersebut adalah proyek Pluit City yang digarap lewat anak usahanya, PT Muara Wisesa Samudera.

Menurut Cesar, proyek properti yang dikerjakan oleh Agung Podomoro saat ini antara lain adalah apartemen di Pakubuwono Spring, Podomoro City di Medan, dan Harco Glodok. Selain itu, SoHo Pancoran, perkantoran Strata Title di Central Park, dan mixed use Orchard Park.

Sumber: Investor Daily

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *