Usaha Merugi, CEO Mc Donald’s Mundur
ILLIONIS, JURNAL123.
CEO McDonalds Don Thompson mengundurkan diri setelah penjualan raksasa makanan cepat saji itu anjlok.
McDonalds Corp mengatakan CEO Don Thompson mengundurkan diri setelah kurang dari tiga tahun menjabat. McDonalds pun mengangkat veteran perusahaan guna membangkitkan pendapatan raksasa makanan cepat saji itu, yang menghadapi penurunan terburuk selama lebih dari satu dekade terakhir.
Steve Easterbrook, 48 tahun, akan menggantikan Thompson mulai 1 Maret dan menjadi CEO ketiga perusahaan dalam 10 tahun terakhir. Ia mulai bekerja di McDonalds pada 1993 dan saat ini menjabat sebagai direktur brand global.
McDonalds tidak menyebutkan alasan pensiun dadakan Thompson, CEO berusia 51 tahun yang telah bekerja di perusahaan selama hampir 25 tahun. Namun ia mengundurkan diri setelah penjualan McDonalds tetap turun selama dua tahun terakhir di pasar Amerika Serikat (AS), lepas dari segala upaya yang diluncurkan manajemen.
Pendapatan bersih tahun lalu jatuh hampir 15 persen ke USD4,76 miliar. Saham McDonalds pun cenderung datar sejak Thompson menjadi CEO pada Juli 2012—pada periode yang sama, Dow Jones Industrial Average naik 36 persen.
Humas perusahaan mengatakan pengunduran diri ini adalah keputusan Thompson sendiri. Ia mengumumkannya setelah rapat dewan direksi rutin, Rabu.
“Sulit mengucapkan selamat tinggal untuk McFamily, tetapi ada waktu dan musim bagi semuanya,” kata Thompson lewat sebuah pernyataan yang dirilis Rabu.
“Steve [Easterbrook] adalah eksekutif yang kuat dan berpengalaman yang dengan sukses memimpin bisnis kami di Inggris dan Eropa. Direksi yakin ia dapat secara efektif memimpin perusahaan menuju kinerja finansial dan operasional yang lebih baik,” kata Andrew McKenna, komisaris non-eksekutif McDonald’s saat mengumumkan pergantian tersebut.
Untuk sekarang, belum diketahui bagaimana Easterbrook akan menghadapi sejumlah tantangan yang dihadapi McDonald’s. Selain kompetisi dari pesaing lama seperti Burger King, McDonald’s juga ditantang oleh sejumlah restoran lebih kecil yang berkonsep “kasual cepat saji”.
Restoran semacam ini tengah digemari konsumen muda berkat menu-menunya yang lebih segar dan dapat dikustomisasi. McDonald’s juga dipusingkan dengan banyaknya menu yang disajikan sehingga, menurut petinggi perusahaan, turut memperlamban layanan.
Thompson dan timnya, termasuk Easterbrook, telah mengajukan sejumlah solusi belakangan ini. Bulan lalu, perusahaan mengumumkan akan menghilangkan item yang kurang laris dari menunya dan memperluas eksperimen dengan menawarkan menu yang dapat dikustomisasi.
Meski demikian, McDonald’s memprediksi penjualan same-store pada Januari akan menurun. Ini setelah penjualan global turun 1% tahun lalu, termasuk kejatuhan 2,1% di AS.
“Don (Thompson) jauh tertinggal dalam dua tahun terakhir,” kata John Gordon, konsultan restoran di Pacific Management Consulting Group. “Dan ia belum menunjukkan kepada investor bahwa ia sigap memecahkan masalah ini.”
Sumber : Wall Street Journal