Nusantara

Bob Sadino Meninggal Dunia

Bob Sadino Pengusaha Sederhana Menghembuskan Nafas Terakhif
Bob Sadino Pengusaha Sederhana Menghembuskan Nafas Terakhir

JAKARTA, JURNAL123.
Setelah sempat masuk ruang ICU, pengusaha nyentrik Bob Sadino akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah pada Senin (19/1/2015) ini.

Ini terkuak dari Twitter pengusaha wanita Fahira Idris. “Innalillahi…selamat jalan om Bob Sadino. Semoga khusnul khotimah…al fatihah,” ujar dia via akun Twitter @fahira idris.

Adapula twwt dari Dr Irjan Noorman. “Innalillahi wa innailaihi rajiun. tlh berpulang ke rahmatullah inspirator, mentor bisnis, sahabat kita Om Bob Sadino. moga husnul khotimah,” kata dia melalui akun @dr-Irjan.

Pengusaha yang dikenal selalu memakai celana pendek ini sempat dikabarkan telah meninggal dunia pada akhir 2014 lalu. Namun ternyata itu hanya kabar burung semata.

Bob Sadino lahir di Lampung, 9 Maret 1939 dan bernama asli Bambang Mustari Sadino. Kesuksesannya berasal dari usaha pangan dan peternakan.

Buktinya kesuksesannya adalah supermarket Kem Chicks yang pelanggannya sebagian besar warga negara asing. Dia juga mendirikan pabrik sosis dan ham dan kebun sayur yang bernama PT Kem Foods dan PT Kem Farms.
awal

Bob Sadino lahir dengan nama Bambang Mustari Sadino dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Karier pengusaha

Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.

Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri. Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.

Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton
Selamat Jalan Om Bob..Rest In Peace
(LIP/WIK/JIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *